Kemenlu Siap Dampingi Veby Terkait Masalah Penembakan di Hongkong.

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Okt 2019 10:52 WIB

Kemenlu Siap Dampingi Veby Terkait Masalah Penembakan di Hongkong.

SURABAYAPAGI.COM, Hong Kong Jurnalis Indonesia, Veby Mega Indah, tertembak peluru karet di pelipis kanan saat meliput unjuk rasa di Hong Kong pada Minggu (29/10/2019) lalu. Ia dilaporkan mengalami buta permanen pada salah satu matanya. Michael Vidler, pengacara Veby, menyebut dokter yang memeriksa jurnalis surat kabar SUARA mengatakan mata kanan kliennya mengalami kerusakan yang sangat parah, yang akan membuatnya buta permanen. "Dokter yang merawat Veby memberitahunya bahwa sayangnya cedera yang diterimanya akibat ditembak oleh polisi, akan mengakibatkan kebutaan permanen di mata kanannya," kata Vidler. Terkait hal itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan akan tetap mengawal jika yang bersangkutan akan membawanya ke jalur hukum. "Dalam hal ini, KJRI Hong Kong akan melakukan pendampingan kekonsuleran untuk menjaga tetap terpenuhinya hak-hak saudari Veby sesuai hukum setempat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Kamis (3/10). Menurut Faizasyah, saat ini Veby telah menunjuk pengacara untuk melakukan penuntutan hukum atas tindakan aparat Hong Kong. dia menyatakan sampai saat ini Veby memperoleh perawatan yang baik dari pihak rumah sakit. Informasi kondisi terkini Veby disampaikan oleh jurnalis AFP, Jerome Taylor, yang mengutip pesan singkat dari pengacara Veby, Michael Vidler. Dalam pesan itu, Vidler menuturkan dampak tembakan peluru karet yang mengenai pelipis Veby turut merusak pupil mata kanan. "Dokter-dokter yang merawat Indah hari ini memberitahu dia bahwa dengan sangat menyesal luka yang ia derita akibat tembakan polisi akan menyebabkan kebutaan permanen pada mata kanannya," bunyi kutipan pesan singkat Vidler yang diunggah Taylor di akun Twitternya pada Rabu (2/10) kemarin. "Dia (Veby) diberi tahu bahwa pupil matanya pecah akibat tembakan. Persentase pasti dari kebutaan permanen ini hanya dapat diketahui setelah operasi." Veby tertembak peluru karet di dekat matanya saat meliput aksi unjuk rasa di kawasan Wan Chai. Berbicara kepada South China Morning Post, Veby mempertanyakan alasan polisi Hong Kong melepaskan tembakan peluru karet ke arahnya. Saat itu Veby sudah menggunakan helm, kacamata pelindung, lengkap dengan identitas pengenal pers saat meliput. Sambil terbaring di Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole Eastern, jurnalis Suara Hong Kong News tersebut kemudian mengingat kembali yang terjadi padanya usai peluru karet menyerempet mata kanannya. Dahi dan mata kanan Veby bengkak, dan ia mengeluh sangat kesakitan dan merasakan kepalanya sangat pusing. Meski kesakitan, ia tetap bercerita. Veby menuturkan bahwa saat itu ia sedang meliput di bawah jembatan yang menghubungkan Immigration Tower dan stasiun MTR Wan Chai. Seingat Veby, sebelum insiden itu terjadi kepolisian sedang menyatukan kekuatan di tangga dekat jembatan ketika tiba-tiba salah satu personel melepaskan tembakan ke arah sekelompok demonstran dan jurnalis.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU