Kementan RI Ajak Petani Tradisional Beralih ke Modernisasi Pertanian

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 09 Okt 2019 14:42 WIB

Kementan RI Ajak Petani Tradisional Beralih ke Modernisasi Pertanian

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Banyakan, Kabupaten Kediri, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP mengajak para petani untuk beralih ke sistem pertanian modern. Sistem tersebut dinilai sangat membantu dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Pasalnya dengan sistem modernisasi pertanian sangat menghemat waktu dan biaya bagi para petani. Modern pertanian ini sekaligus memiliki target peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Pemerintah sendiri menerapkan sistem tersebut dengan kerangka teknologi yang dikemas dalam bentuk mekanisasi 4.0. Selama ini pemerintah, lanjut Andi Amran, sudah berupaya bertransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern. Menurutnya banyak manfaat dalam sistem modernisasi tersebut. Biasanya dalam masa tanam petani harus membutuhkan 20 orang untuk 1 hektar. Begitu pula masa panen yang membutuhkan 20 hari satu orang dengan luas 1 hektar. "Dengan sistem modernisasi hari ini jika kita hitung mulai tanam, olah, panen kita hanya butuh 2 bulan. Saat panen kalau menggunakan alat hanya butuh waktu 3 - 5 jam bisa selesai satu hektar. Jadi kita bisa memangkas waktu sampai 90 persen dan biaya bisa kita tekan sampai 50 persen lebih," ucapnya, Rabu (9/10/2019). **foto** Andi Arman menambahkan, jika petani di Indonesia sudah mulai menggunakan pertanian modernisasi maka Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. Pemerintah memiliki target 10 tahun mendatang Indonesia bisa bersaing dengan Jepang dan Brazil dalam pertanian. "Teknologi saat ini sudah baik. Jadi tinggal bagaimana kita menerapkan ke seluruh Nusantara. Alhamdulilah saat ini pemuda tani sudah turun ke sawah. Sudah 500 ribu orang yang ikut Gempita. Dan hasilnya di era pemerintahan Jokowi-JK, ekspor kita naik 9 juta ton. Beras kita melimpah seperti kita lihat di Kediri," imbuhnya. Untuk diketahui, Jawa Timur menjadi lokasi terbesar pemberian bantuan dari Menteri Pertanian RI. Totalnya sebesar 39 ribu bantuan berupa alat dan mesin pertanian. Sementara Kediri menerima sebesar 682 alsintan. Sementara Kementrian Pertanian sejak 2018 telah memulai riset terkait teknologi alat dan mesin pertanian yang berbasis Internet of Thing, Cyiber Physical Syestem dan Management Information System. Beberapa karya Kementrian Pertanian dalam membangun mekanisasi 4.0 adalah Drone penebar benih, drone penebar pupuk, drone spayer pestisida, robot tanam padi, autonomous traktor dan mesin panen serta olah tanah. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU