Ketua DPRD Surabaya Tegaskan Sekolah Tatap Muka Jangan Dipaksakan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Des 2020 08:37 WIB

Ketua DPRD Surabaya Tegaskan Sekolah Tatap Muka Jangan Dipaksakan

i

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono. SP/ Al Qomarrudin

SURABAYAPAGI.com, Surabaya -  Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menekankan agar aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah tidak dipaksakan. Ia tak ingin aktivitas tersebut memicu terjadinya klaster baru penularan Covid-19.

 "Saya kira Pemkot Surabaya terus mengevaluasi rencana pembukaan tatap muka itu, tapi saya mengingatkan betul agar Pemkot Surabaya dalam hal ini Dinas Pendidikan itu berhati-hati betul dalam urusan ini. Karena jangan sampai justru malah menciptakan cluster yang baru," ungkap Awy Senin (14/12).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

 Menurutnya, Pemkot Surabaya perlu menjamin keselamatan anak didik dan tenaga pengajar. Lantaran, keselamatan dan kesehatan anak didik dan tenaga pengajar bersama keluarganya jauh lebih penting serta prioritas utama. 

 "Mekanismenya harus diterangkan secara terang-benderang kepada masyarakat para wali murid. Supaya mereka tidak was-was ketika melepas anaknya pergi ke sekolah. Yang paling utama menurut saya di masa pandemi ini adalah keselamatan dari anak-anak didik dan guru," tutur Awi.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

 Benar adanya, beberapa kawasan Surabaya dinyatakan hijau, namun pandemi belum mereda sepenuhnya. Mungkin benar, tambah Awi, bahwa Surabaya dinyatakan sebagai daerah dengan resiko rendah, namun belakangan ini angka pasien meningkat.

 "Namanya pandemi itu belum dikatakan tuntas betul. Setiap saat bisa menjangkit siapapun yang berinteraksi secara fisik dengan orang lain terlebih dalam kerumunan," katanya.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

 Dia yakin bahwa anak didik akan terbiasa dengan pola interaksi yang baru di sekolah. Namun disamping itu, perlu dipastikan bahwa mereka akan taat menerapkan protokol kesehatan sehingga perlu adanya perhitungan secara matang oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

 "Beberapa watu yang lalu saya bertemu dengan kepala dinas pendidikan, saya menyarankan sebaiknya itu diperhitungkan betul. karena ini menyangkut keselamatan anak. Kalau satu saja anak itu terkena Covid-19 di sekolah itu akan menjadi situasi dan kondisi yang sangat mencekam,"terangnya. Alq

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU