Khofifah Pemberdayaan Pesantren dan Bosda Madin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 05 Mar 2018 00:10 WIB

Khofifah Pemberdayaan Pesantren dan Bosda Madin

SURABAYA PAGI, Malang - Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membeberkan program pemberdayaan pesantren. Sehingga berfokus untuk memberdayakan para santri dan pesantren sekaligus mewujudkan pendidikan merata untuk semua kalangan. Saya ingin melaksanakan idenya Gus Dur menyisir anak kurang mampu dari petani, menyisir anak nelayan yang kurang mampu, menyisir anak yatim-piatu yang kurang mampu. Menyisir anak buruh panggul di pasar-pasar supaya mereka dapat pendidikan yang baik, ucap Khofifah di Pondok Pesantren Annur 3, Malang, Jawa Timur, Minggu (4/3/2018). Inspirasi untuk memberikan pendidikan khusus untuk masyarakat ekonomi prasejahtera didapatkan Khofifah ketika diberi oleh Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid untuk mengunjungi Malaysia. Khofifah menemukan sekolah berasrama yang disediakan khusus untuk masyarakat prasejahtera. Yang saya temukan sekolah berasrama atau boarding school. Anak orang miskin itulah yang jadi prioritas diberi beasiswa secara utuh di sekolah. Setelah SMA mereka boleh mendaftar ke perguruan tinggi seluruh dunia. Buka Melalui APBN tapi mengundang seluruh perusahaan yang ada di Malaysia untuk mengumpulkan CSRnya seperti Supermsemar yang dulu, tutur Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Gus Dur tersebut. Berangakat dari itu, Khofifah ingin semua masyarakat bisa sekolah terutama untuk kalangan pendapatan ekonomi rendah. Untuk pembiayaan, anggaran tersebut Khofifah canangkan melalui dan provinsi dengan kerja sama pesantren-pesantren wilayah Jawa Timur. Kalau ada pesantren masih punya lahan, makan akan izin menambah gedung akan diisi anak-anak petani, anak nelayan, anak buruh panggul yang kurnag dibiayai oleh APBD Provinsi. Kenapa harus dibawa ke pesantren karena kalau di rumah kurang kondusif, jelas Ketua Muslimat NU tersebut. Cita-cita pendidikan berkualitas untuk siswa kurang mampu tesebut termaktub dalam Nawa Bhakti Satya, Jatim Cerdas. Bhakti ke-3 mencantumkan pendidikan gratis berkualitas. Tis-Tas (gratis dan berkualitas) dengan menyediakan bantuan siswa miskin untuk biaya sekolah. Bantuan dana insentif operasional akreditasi. Tunjangan plus untuk guru tidak tetap. Selain itu, demi mewudjukan pendidikan yang merata, Khofifah berkomitmen meningkat bantuan untuk Madrasah Diniyah. Khofifah juga ingin kualitas Sumber Daya Manusia di pesantren bisa berdaya dengan pendidikan yang berkualitas dengan kualitas. Di pesantren ini sangat kental untuk madrasah diniyah. Maka saya katakan Bosda Madin (Bantuan Operasional Sekolah Daerah Madrasah Diniyah) akan ditingkatkan kemudian beasiswa guru Madin S2. Kita sekarang perencanaan untuk ditingkatkan dan meweujudkan mimpi, tukasnya. rko

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU