SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memprediksi puncak pandemic covid-19 khususnya di wilayah Jawa Timur akan terjadi pada Juni 2020.
"Ada beberapa alogaritma yang sering kami diskusikan, satu kalau semua disiplin, akhir Mei sudah peak (puncak)," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (6/5/2020).
Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran
"Jika tidak disiplin dan ada klaster tidak terespon lebih efektif, sangat mungkin awal Juni (Puncaknya)," imbuh Khofifah.
Khofifah menyebut ada beberapa factor yang menyebabkan prediksi puncak pandemic corona di jatim mundur. Salah satunya bermunculan klaster baru penularan corona.
Baca Juga: Khofifah dan Pj Wali Kota Ali Kuncoro Serahkan Santunan 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto
Misalnya Khofifah menyebut klaster lama seperti klaster pelatihan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya hingga Klaster Santri Temboro di Magetan mulai bisa dihentikan laju penularannya.
Namun kini muncul klaster baru. Seperti klaster penularan karyawan PT HM Sampoerna, Klaster Pabrik Rokok Mustika (RM) Tulungagung dan klaster Pasar Pujon Kabupaten Malang.
Baca Juga: Ungguli Surabaya, Kota Mojokerto Sabet Juara II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jatim
Kondisi ini juga dipengaruhi keterlambatan penanganan pada Klaster Sampoerna. Khofifah menyebut klaster ini baru terdeteksi pada minggu kedua oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim.
"Memang klaster yang agak telat karena kami terkonfirmasi setelah dua minggu adalah Klaster Sampoerna. Tapi setelah itu, tiap hari Tim Tracing Pemprov turun dengan membawa swab test dan seterusnya," ungkap Khofifah.
Editor : Moch Ilham