Komunitas Serbuk Kayu Gelar Pameran Online

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Okt 2020 20:03 WIB

Komunitas Serbuk Kayu Gelar Pameran Online

i

Space, Video art-fashion film karya Ariiq Septiawan Suseno.SP/Byta Indrawati.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Meski masa Pandemi Covid - 19 belum berakhir, nyatanya tidak menyurutkan semangat dari Komunitas Serbuk Kayu Surabaya Gelar Pameran Online.

Pameran online yang di inisiasi oleh Dosen ISTTS, Sito Fossy biosa mengatakan bahwa, ia mengajak Komunitas Serbuk Kayu untuk menggelar pameran online.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

"Aku mengajak kolaborasi Sebukayu (D.N Mukti) untuk menggelar pameran di masa pandemi. Walaupun pandemi belum berakhir tapi semangat kami untuk berkarya selalu ada dan tidak akan terus ada," ungkapnya.

Diikuti sebanyak 30 seniman yang  berasal dari Indonesia, pada tahun ini terdiri dari mahasiswa aktif, alumni, hingga para pengajar di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta), Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta  (STKW), Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Institut Sains Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS), dan seniman Malaysia dari kampus UITM.

Baca Juga: Adventure Land Romokalisari Surabaya Ramai Peminat Wisatawan Luar Kota

Dikuratori oleh Dwiki Nugroho Mukti dan Sito Fossy Biosa, dengan penulis Andika W.A.P. Pameran yang Bertajuk, Visuaraken vol. 2, Beauty and Anti Beauty, New Media Art Festival - Exhibition yang di buka pada tanggal 27 Oktober. Para pengunjung dapat langsung membuka web
http://serbukayu.org/2020/10/27/visuarekan-vol-2/.

IMG_20201027_142846IMG_20201027_142846
Foto kedua: Identity, Video art-Performance, karya Alex Lutfhi R.


Dengan para seniman, Afif P. Amerta x Amrul Athabiq, Agung ‘Tato’ Suryanto, Aldy Maulana, Alexandri Luthfi, Anggawedhaswhara x M. Rico Wicaksono, Ariiq Septiawan Suseno, Atras Alwafi, Bachrul Restu Bagja, Bagus Adji Pambudi, Deden Ardiansyah, Direct Performance Up, Eka Wahyu Primadani, Ganang Winaryadi, Hidayatul Azmi, Kholif Mundzir Aldry, Krisna Murti, Kusen Donny Hermansyah, Lukman Zaman, Moch Hasrul, Nanang ‘Garuda’ Rachmat, Nicholas Frederico  X James Michael, Pemuda Harapan Kampung, Radja Gani X Candra P.W, Siti Balkis Bt Mahd Saleh Masari, Teles Berdarah, Topan Bagus Permadi, Toyol Dolanan Nuklir, Trio Muharam, Wayang Tenda, Yulius Widi Nugroho.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

Sito Fossy Biosan menambahkan bila karya seniman yang dipamerkan telah melalui proses dari lompatan jaman.

"Cara eksplorasi seniman dan karya mereka yang dipamerkan sedang melalui proses mengalami lompatan jaman, dalam situasi banal-berantakan. Di tahun penuh resiko ini, pemahaman melawan kehati-hatian berkarya macam itu justru menarik dan sungguh saya rindukan," pungkasnya. Byt

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU