Kopilot Diego, Diyakini Selamat, Pilot Afwan Didoakan ada Mukjizat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 10 Jan 2021 20:44 WIB

Kopilot Diego, Diyakini Selamat, Pilot Afwan Didoakan ada Mukjizat

i

Kopilot Diego dan pilot Afwan semasa hidup

 

Kisah Keluarga Pilot dan Kopilot Sriwijaya Air

Baca Juga: Dit Tipidter Bareskrim Polri Amankan Ribuan Kayu Glondongan di Lamongan

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Keluarga yakin kopilot Diego Mamahit, masih hidup dan selamat dari Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh. Sebab kopilot Diego Mamahit, pernah diajari untuk menyelamatkan diri di kondisi terburuk. Hal itu dikatakan kakak kandung Diego, Chris Mamahit. Dia bersama keluarganya saat mendatangi Posko Ante Mortem-DVI Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2020).

Pihak keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan kakak Diego bermaksud memberikan informasi data-data primer maupun sekunder yang diperlukan kepada tim forensik RS Polri.

 

Forensik

Chris mengatakan, pihak keluarga sangat terkejut ketika mengetahui nama sang adik masuk dalam manifes pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak. Pasalnya, informasi yang diterima keluarga bahwa Diego akan bertugas menuju Padang, bukan Pontianak. "Akan tetapi, setelah ada keluarga kami yang datang, ternyata itu rutenya Jakarta-Pontianak-Jakarta-Padang-Jakarta. Jadi, Padang itu nanti, bukan siangnya. Intinya dia harus ke Pontianak dahulu," kata Chris.

Chris mengatakan bahwa pihak keluarga tetap yakin bahwa Diego akan selamat.

Ia menyebut sang adik yang dikenal baik hati itu merupakan sosok yang tangguh dan mampu bertahan di tengah terburuk sekalipun. "Kami tetap percaya bahwa Diego pasti selamat. Tuhan baik, Diego orang baik, dia sayang sama keluarganya, dia sayang sama kami semua," kata Chris dengan nada terisak.

"Kami percaya sampai detik ini kami percaya Diego selamat. Dia bisa berjuang, dia sudah diajari buat recovery kalau terjadi kejadian terburuk apa pun."

Keluarga Chris, tampak belum tahu sudah ada puluhan potongan tubuh diduga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 ditemukan oleh tim penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa menyatakan di dasar laut ditemukan banyak potongan tubuh. Potongan organ tubuh itu ditemuka tim penyelam di kedalama 17-20 meter di bawah permukaan laut. “Masih banyak potongan di bawah air,” kata Edy dilansir dari Antara, Minggu (10/1/2021).

 

Serpihan Bangkai Pesawat

Mayor laut Edi Tirtayasa, salah seorang penyelam dari Kopaska TNI AL mengatakan, menemukan serpihan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ182 di bawah perairan Kepulauan Seribu.

Ia mengatakan kondisi badan pesawat Sriwijaya Air itu hancur berantakan. Edi mengatakan serpihan pesawat ditemukan di kedalaman sekitar 16 meter. “Puing-puingnya kecil-kecil. Hampir sama persis kejadiannya seperti Lion Air,” kata dia saat ditemui di tengah perairan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021).

Baca Juga: Perkara Pengaturan Skor Tahun 2018, Baru Dilimpahkan ke Kejaksaan Desember 2023

Edi menceritakan, jarak pandang di bawah permukaan air cukup bagus. Edi menduga badan pesawat itu hancur hingga serpihan lantaran jatuh dalam keadaan cepat serta kondisi laut yang dangkal. Soalnya, pesawat yang berada di dasar laut sudah tak berbentuk lagi. “Pesawat hancur. Tinggal serpihan-serpihan. Mohon maaf kami belum bisa menemukan jenazah yang utuh,” ujar dia.

 

Empat Tim Kopaska

Dalam pencarian ini, Kopaska menurunkan empat tim. Yakni di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933 dan dua tim berangkat menggunakan dua sea rider. “Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018 lalu,” tuturnya. Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, sinyal bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang diduga jatuh di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, telah ditemukan. Sinyal ditemukan setelah TNI mengerahkan KRI Rigel ke lokasi. Saat ini, tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) sudah berada di titik koordinat untuk melakukan penyelaman.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

 

Kapten Afwan Tergesa-gesa

Keluarga pilot Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan diduga jatuh di Kepulauan Seribu DKI Jakarta, mengatakan Kapten Afwan pada Sabtu (9/1/2021) berangkat tergesa-gesa dan mengenakan baju yang tidak diseterika. “Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa gesa dan tanpa disetrika bajunya,” kata keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Sebelum berangkat, Kapten Afwan mengucapkan permintaan maaf pada istrinya. Bahkan setelah sampai di bandara, Kapten Afwan juga melakukan video call kepada anaknya. “Ini hal yang tak lazim dilakukan oleh beliau. Biasanya setiap kali 'landing', Kapten Afwan selalu telpon istrinya tapi sampai waktu 'landing' ternyata tidak ada kabarnya hingga sekarang,” terang Akbar. Keluarga berharap ada mukjizat dan mendapatkan kabar baik atas keberadaan Kapten Afwan.

Baca Juga: Firli, Saat Diperiksa di Bareskrim Nyatakan Perang Badar

 

Mantan Prajurit TNI-AU

Kapten Afwan, merupakan pilot dari Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut. Kapten Afwan merupakan mantan personel TNI AU yang sudah purna tugas sejak 1998. Ia pernah berdinas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31.

Terkait dugaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut, keluarga dari Kapten Afwan berharap ada mukjizat dan kabar baik yang datang. “Kami dari pihak keluarga masih berharap semoga ada mukjizat dan kabar baik kepada kerabat kami. Ia orang baik, tak hanya buat keluarga tetapi juga lingkungan sekitar,” ujar Akbar.

Akbar pun menuturkan bahwa Kapten Afwan merupakan sosok yang alim. Pagi hari jika berada di rumahnya, maka lantunan muratal ayat ayat Al Quran akan terdengar.

Lanjutnya, Kapten Afwan juga sosok dermawan, tak hanya kepada keluarga tetapi juga pada warga sekitar. “Belakangan, jika kami berkumpul bersama maka pria yang akrab saya sapa Da Aan itu selalu memberi tausiyah,” ujar Akbar.

Hingga Sabtu, 9 Januari 2021 malam, pihaknya masih menanti kabar dari sosok orang baik dan murah senyum tersebut.

Manajemen Sriwijaya Air menyimpan kesan baik, sewaktu perwakilan manajemen Sriwijaya Air menyambangi rumah Kapten Afwan. "Kapten Afwan itu sangat ramah dan semuanya tahu kalau beliau adalah pilot yang selalu pakai kopiah putih,” ujar Akbar. n erc/rr/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU