Kota Terapung di Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 11 Jan 2018 09:45 WIB

Kota Terapung di Indonesia

SURABAYAPAGI.com - Ada sebuah kota di Natuna yang sebagian wilayahnya terapung di atas laut. Hal itu sebagai perluasan dari daratan utama pulau. Inilah penampakan kota cantik ini ada di Pulau Sedanau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Pulau Bunguran Barat yang beribukota Sedanau, sudah terkenal sejak dahulu. Terutama bagi para pedagang lintas negara dan lintas daerah, inilah lokasi strategis bagi para pelautnya. Sebagai ibu kota kecamatan, kawasan ini terbilang cukup sempit. Masyarakatnya secara swadaya bersama Pemkab Natuna berhasil menyulap laut sebagai bagian dari daratan pulau tersebut. Kini daratan pulau itu bertambah sekitar 2,5 kilometer ke arah laut. Dari udara, wilayah ini tampak seperti perkampungan terapung di atas lautan Natuna yang sangat luas dan hampir 95 persen rumah berdiri kokoh hanya dengan berbahan kayu dan tertata rapi. Kecamatan yang memiliki koneksi dengan luar daerah dan luar negeri ini memiliki luas wilayah sekitar 13.559 kilometer persegi. Ada pun luasan wilayah pulau-pulau yang belum berpenghuni sekitar 13.204 kilometer persegi. Kecamatan ini terdiri dari pulau-pulau kecil yang berada persis di belahan barat Pulau Bunguran besar (Natuna). Selain terkenal dengan keindahan kotanya yang berada di atas permukaan laut (Kota Terapung), warga Sedanau berprofesi sebagai nelayan yang cenderung untuk pergi memancing dan memanen sumber daya alam laut seperti budidaya ikan napoleon serta ikan kerapu. Perkampungan terapung lainnya juga terdapat di pulau Bunguran Besar di Kota Ranai, yaitu Kampung Penagi yang dulunya merupakan pusat ekonomi masyarakat di Kabupaten Natuna. Kampung ini merupakan pintu masuk ke pulau Bunguran Besar dan kapal-kapal dagang yang melintas laut China selatan, akan singgah ke Penagi sebelum melanjutkan perjalanan ke kawasan lain. Kemakmuran Penagi sebagai kawasan bisnis dan pelabuhan saat lampau amat dirasakan masyarakat bahkan jejak-jejak kemakmuran itu hingga kini masih dapat terlihat dari rumah-rumah penduduk di atas permukaan laut yang berada di kampung Penagi. Namun, kini kampung tua Penagi dengan ratusan rumah panggung di atas air telah sepi dan sunyi. Walaupun suasana Penagi sudah berubah, namun kerukunan masyarakatnya tidak berubah. Kalau traveler pernah ke Pulau Bungin, NTB, penampakan yang sama akan ditemukan. (dtk/okt)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU