Kota Tua Dicat Warna-warni, Dewan tidak Rela

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 19 Jan 2019 08:41 WIB

Kota Tua Dicat Warna-warni, Dewan tidak Rela

SURABAYAPAGI.com - Komisi C DPRD Surabaya tidak rela bila kawasan kota tua baik itu di Jalan Panggung, Jalan Kembang Jepun, dan Jalan Karet dicat warna-warni mencolok tak ubahnya rumah boneka Barbie. Hal itu dinyatakan Komisi C dalam hearing dengan perwakilan Bappeko, Disbudpar, dan komunitas Begandring Surabaya di DPRD Surabaya, Jumat (18/1). Vinsensius Awey Anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan, dalam forum dengar pendapat itu, disepakati rencana pengecatan di Jalan Karet dan Jalan Kembang Jepun agar dihentikan sementara sambil mencari titik temu desain warna yang cocok untuk kota tua. Sedangkan untuk kawasan Kota Tua di Jalan Panggung yang terlanjur dicat warna-warni agar dievaluasi kembali dengan mengacu desain warna dalan perencanaan awal yang ditawarkan Pemkot bersama tim Cagar Budaya. "Kalau dilihat dari konsep yang ditawarkan Pemkot itu warnanya bagus, tapi tidak dalam bentuk mock up (purwarupa, red), sehingga pemilik bangunan di sana tidak menyetujui dan memilih warna-warna yang saya sebut seperti rumah boneka Barbie. Untuk Kota Tua, warna itu tidak pantas, karena tidak mengesankan suasana kota tua," ujar Awey. Oleh sebab itu, DPRD Surabaya merekomendasikan dihentikan dulu pengecetannya, sambil nanti antara Komunitas Begandring dan Pemkot, mengajak pemilik bangunan untuk duduk bersama menyamakan konsep pewarnaan dalam revitalisasi itu. "Semua itu penting dilakukan untuk mencegah agar warna rumah boneka Barbie di Jalan Panggung tidak terulang lagi di Jalan Karet dan Kembang Jepun. Jangan sampai kemudian semua koridor kawasan Kota Tua di Surabaya menjadi ibarat nenek tua didandani menor," katanya. Sementara itu, dalam kesepakatan di rapat dengar pendapat itu, Pemerintah Kota sepakat akan menggelar pertemuan dengan Komunitas Begandring dan Warga untuk menentukan warna yang cocok di bangunan kawasan Kota Tua. "Untuk yang di Jalan Panggung, nanti akan dipilih 3 sampai 4 bangunan yang dicat sebagai contoh, kemudian dilihat secara estetika cocok apa tidaknya. Kalau cocok maka diubah semua warna cat yang kemarin sudah selesai," kata Kuncarsono Ketua Forum Begandring Surabaya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU