SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan kredit konsumsi dalam negeri pada enam bulan pertama melemah jika disandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. BI mencatat, kredit konsumsi pada bulan Juni 2019 hanya naik 7,7 persen year on year menjadi Rp1.555,5 triliunan. Di sisi lain, pada periode yang sama tahun 2018 lalu, kredit konsumsi tercatat dua digit, yaitu 10,6 persen.
Jika dilihat dari data uang beredar BI yang dirilis hari ini, pelemahan kinerja kredit konsumsi, khususnya dikarenakan oleh lesunya kinerja kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit multiguna dan kredit pemilikan rumah (KPR).
Di samping itu, KKB pada bulan Juni 2019 cuma terkerek 5,3 persen jadi Rp143,5 triliunan. Sementara itu, pencairan KKB pada bulan Juni 2018 naik 9,5 persen. Lalu kredit multiguna hanya terdongkrak 9,9 persen jadi Rp599,5 triliunan. Di lain pihak, pencairan KKB pada bulan Juni 2018 sendiri terekam naik 13,4 persen.
Untuk KPR, BI mencatat masih tumbuh dua digit yaitu sebanyak 12,8 persen jadi Rp489,2 triliunan. Walau begitu, kinerja kredit perumahan itu menurun jika disandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 13,5 persen.
Secara umum, kredit perbankan pada enam bulan pertama tahun 2019 ini cuma tumbuh 9,9 persen jadi Rp5.495,9 triliunan. Catatan ini diketahui lebih minim dari bulan Juni 2018 lalu yang naik 10,5 persen jadiRp4.992,3 triliunan.
Di samping kredit konsumsi, lesunya kredit perbankan pada semester I tahun 2019 ini karena tekanan kredit modal kerja yang juga melemah. BI sendiri merekam, kredit modal kerja hanya terkerek 9,5 persen jadi Rp2.551 triliunan alias lebih sedikit dari bulan Juni 2019 yang meningkat 11 persen.
Sementara itu, kredit investasi dilaporkan tetap agresif dengan penaikkan 13,3 persen jadi Rp1.389,3 triliunan. Jika ditengok ke belakang pada bulan Juni 2019, kredit investasi hanya naik 9,4 persen.
