Kronologi Politisi PPP Jombang Meninggal Usai Kencan dengan Waria

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Mar 2018 10:53 WIB

Kronologi Politisi PPP Jombang Meninggal Usai Kencan dengan Waria

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Politis Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Safii Has (56) asal Dusun Ploso Rejo RT 5 RW 1, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang ditemukan meninggal di kebun tebu Jalan Raya Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jumat (16/3/2018). Dari pemeriksaan sejumlah saksi, diketahui jika politisi PPP tersebut meninggal usai berhubungan dengan seorang waria. Waria berinisial V tersebut mengaku baru mengenal korban dan belum dibayar sebelum akhirnya korban meninggal. Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, dari keterangan istri korban, Safii tidak memiliki kelainan seks alias nornal. "Namum dari keterangan saksi dan bukti yang ada, korban meninggal setelah berhubungan dengan waria," ungkapnya, Senin (19/3/2018). Masih kata Kapolresta, saksi V yang merupakan waria tersebut mengaku telah berkencan dengan korban sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Saat itu, V bertemu korban pada Jumat pekan lalu sekira pukul 23.00 WIB di lokasi yang biasa dijadikan ajang para waria meluapkan nafsu birahinya. "V mengaku baru pertama kali bertemu dan melayani korban untuk berhubungan intim. Setelah proses negosiasi, korban lantas diajak V ke lahan tebu untuk berhubungan intim dengan saling oral seks. Namun sesaat setelah mencapai klimaks, tanpa sebab dan akibat korban tiba-tiba tersungkur ke tanah dengan kondisi kejang-kejang," katanya. Melihat hal tersebut, V ketakutan dan berlari meninggalkan korban sendirian. Padahal, lanjut Kapolresta, V mengaku belum dibayar oleh korban. V lantas mengadu ke rekannya sesama waria, yakni A dan S yang berada tak jauh dari lokasi. Setelah menceritakan, ketiganya menyempatkan untuk mendatangi korban guna mengecek kondisi Safii. "Ketiga waria itu tersadar jika korban ternyata sudah tak bernyawa. Berdasarkan hasil visum dan otopsi luar tim dokter forensik Polda Jatim, memang tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Soal temuan darah yang keluar dari telinga, itu karena pecahnya pembuluh darah setelah korban menghembuskan nafas terakhir," tuturnya. Sehingga kesimpulan sementara, korban meninggal diduga karena serangan jantung. Pasalnya, lanjut Kapolresta, pihak keluarga mengatakan jika Safii mempunyai riwayat sakit jantung dan masih dalam pengobatan di rumah sakit. Ada bukti catatan medis jika korban pernah dirawat di rumah sakit selama dua minggu karena kelainan jantung. "Namun belum menutup peluang adanya unsur kesengajaan jika memang ditemukan bukti baru. Untuk memastikan penyebab asli kematiannya, kami masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam atau otopsi dalam tim dokter sebagai bukti pelengkap dari fakta dan keterangan yang sudah terkumpul. Saksi juga masih kita amankan sampai nanti keluar kesimpulannya," pungkasnya. (bj/04)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU