Kubilai Khan, Sosok Kaisar yang Cinta Budaya Negerinya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Feb 2020 20:54 WIB

Kubilai Khan, Sosok Kaisar yang Cinta Budaya Negerinya

Napak Tilas Kekaisaran Dal am Dinasti China Kuno (5) SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Tokoh paling terkenal dinasti Yuan adalah Kubilai Khan sekaligus pendiri dari dinasti Yuan dan bergelar shizu (1279-1294). Meskipun Kubilai Khan merupakan pendiri dari dinasti Yuan tetapi ia menempatkan kakeknya Jengis Khan sebagai kaisar tertinggi pertama dinasti Yuan. Hal itu sekaligus membuktikan bahwa Kubilai Khan ada sosok yang berbakti kepada orang tua. Sebelum Kubilai Khan mendirikan dinasti Yuan, sejak kecil bahan masa mudanya telah dihabiskan untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok. Atas ilmu tersebut, Kubilaih memiliki jabatan gubernur di pemerintahan sebelumnya, kata sejarawan. Singkat cerita, Kubilai Khan bersama kakaknya berhasil meruntuhkan kerajaan-kerajaan yang menjadi rival dan keduanya lalu mengangkat diri menjadi Khan (1253). Kemudian Kubilai Khan mengangakat dirinya bukan saja sebagai Khan dariKekaisaran Mongolia, namun juga sebagai Kaisar China, dan membangunDinasti Yuan di tanah China. Ia lalu memerintahkan untuk memindahkan ibukota Mongol keBeijing. Pada saat itu kerajaan Mongol mencapai zaman keemasannya di mana pedagang dari China dapat pergi berdagang di Eropa dengan aman. Para pedagang Eropa yang haus akan kain sutra pun dapat datang membeli barang dagangan di China dengan aman tentram. Marco Polo dariItalia tiba di China pada masa Dinasti Yuan, dan pernah dijadikan gubernur oleh Kubilai Khan. Hal inilah menandakan perdagangan langsung pertama kalinya muncul antar Eropa dan China, di mana permintaan Eropa akan porselein,ukiran, dansutra dari China melaju tinggi. Berbagai invasi ke negeri-negeri Asia Timur dan Asia Tenggara dilancarkan oleh pasukan-pasukan Kublai Khan. Tujuan utamanya ialah untuk memperluas pengaruh kekuasaan, melancarkan perdagangan dan menerima upeti dari negara-negara lain di Asia. Kekaisaran Dinasti Yuan mencapai batas terluasnya saat di bawah kekuasaan Kublai Khan, dengan penaklukan tuntasnya atas Dinasti Sung, yang terjadi pada tahun 1279. Kubilai Khan tidak hanya disibukan oleh peperangan, namun ia juga mempelajari tradisi China. Ia senang dengan kehidupan dan adat istiadat China. Artis, tukang pahat, tukang masak terbaik semua dikumpulkan di Beijing untuk memacu adat-istiadat negara. Marco Polo dikabarkan juga membawa banyak kekayaan budaya seperti sutra dan resep memasak dari China ke Italia. Akhir hayat Kubilai Khan jatuh di invansi ke Jawa pada saat itu pasukan Kubilaih Khan tengah berhadapan dengan Raden Wijaya yang mendirikan kerajaan yang diberi nama Majapahit. Pasukan Mongolia kemudian diserang oleh Raden Wijaya sendiri dan diusir dari tanahJawa. Panglima Mongol, Ike Mese, yang sudah kehilangan sedikitnya 3000 tentara dan dipengaruhi dengan iklimtropis yang lembap dan panas itu memutuskan untuk berlayar kembali ke tanah Mongolia dengan berbekalemas,budak dan hasil rampasan perang lainnya dari tanah Jawa. Namun setelah ia kembali, Kubilai Khan menjadi marah besar setelah mendengar cerita ekspedisinya. Panglima tersebut diberi hukuman 16 cambukan dan setengah dari kekayaannya disita kerajaan. Di samping itu, runtuhnya dinasti Yuan tidak hanya di tangan Jawa melainkan juga di Jepang. Kekalahan armada Kubilai Khan (1293) waktu menyerang Jepang dikarenakan tidak mengenal medan lautan, seluruh armadanya tenggelam di laut Jepang karena dihantam badai taifun, yang memang setiap tahun menerpa Jepang pada bulan Juli. Kubilai Khan digantikan oleh cucunya Temur Oljeitu (1294 1307), dimana pada masa pemerintahannya ditandatangani perjanjian perdamaian dengan Jepang. Setelah kematiannya pada tahun 1307. Satu yang perlu dicontoh dari Kubilai Khan, Kubilai Khan adalah sosok yang cinta akan kebudayaan negerinya. Hal itu perlu kita tiru agak kita tidak kehilangan warisan budaya nenek moyang kita, pungkas sejarawan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU