SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Suyono (35), warga RT 02/RW 03, Dusun/Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, alami gangguan jiwa sejak tamat SMA.
Suyono diketahui mengubur jasad pamannya, Wakib (80), seorang diri di kebun belakang rumahnya. Memang selama ini Suyono hanya tinggal berdua dengan pamannya tersebut di rumah yang berukuran 8x10 meter.
Ketua RT 02, H. Zainuri memgatakan, Suyono merupakan tetangga yang pendiam. Di lingkungannya, Suyono jarang sekali berinteraksi dengan warga karena kondisi kejiwaan yang dialaminya.
"Masyarakat sekitar juga tidak pernah merasa terganggu dengan kondisi kejiwaan Suyono. Warga sekitar tidak pernah melihatnya mengamuk atau mengganggu masyarakat," katanya, kepada Surabayapagi.com, Jumat (14/2/2020).
Zainuri mengungkapkan, Suyono tidak pernah marah, dengan anak kecil pun juga tidak pernah marah. Sehingga tetangga sekitar merasa iba.
"Kerap sekali tetangga mengirim makanan ke rumahnya untuk dimakan bersama pamannya ketika masih hidup," ungkapnya.
Suyono memiliki orang tua lengkap. Ayah Suyono bernama Jamian, sedangkan ibunya bernama Suyati. Namun Jamian mengidap gangguan jiwa, dan saat ini tidak diketahui keberadaannya.
**foto**
"Sedangkan ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga di Nganjuk. Kami tiga bersaudara. Rencananya mau dirawat sendiri. Insya Allah kita rembugkan dulu. Besok ibu datang kesini," pungkas kakak kandungnya, Eliyah (38).(suf)
