Kurang Dikenal, Produk Agro Industri Jawa Timur Harus Transformasi Digital

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Jun 2020 15:32 WIB

Kurang Dikenal, Produk Agro Industri Jawa Timur Harus Transformasi Digital

i

MarkPlus Government Roundtable episode kedua via aplikasi Zoom yang membahas mengenai agro industri. SP

SURABAYAPAGI.com, Jakarta MarkPlus Government Roundtable episode kedua via aplikasi Zoom yang membahas mengenai agro industri Untuk Indonesia dari Jawa Timur kembali menyajikan hasil survei.

Menurut hasil survei cepat yang dilakukan oleh MarkPlus, Inc. kepada 66 responden yang mayoritas berasal dari luar Jabodetabek dalam satu minggu terakhir menunjukan tingginya ketertarikan masyarakat terhadap produk agro industri Jawa Timur (Jatim).

Baca Juga: Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Daging di Toko Daging

Produk agro industri Jawa Timur yang paling banyak diketahui dan dikonsumsi oleh responden sebanyak 87,9% adalah Apel Malang dengan 45,5% media penyebaran informasi produk melalui televisi dan kerabat.

Menurut mereka Apel Malang merupakan produk yang paling menarik, namun sayangnya banyak produk lain yang kurang diketahui oleh masyarakat karena publisitas yang minim terutama di media sosial.

“60,6 persen responden merekomendasikan media messenger seperti Whatsapp, Line, Telegram sebagai media penyebaran informasi produk agro industri Jawa Timur. 66,7 persen menilai Instagram dapat digunakan untuk mengamplifikasi informasi produk,” ujar Business Analyst MarkPlus, Inc. Sandika Putra dalam webinar MarkPlus Government Roundtable Kamis (18/6/2020).

Baca Juga: Melalui Inovasi, PG Hemat Rp35,6 M

14 dari 15 produk khas Jawa Timur yang ditanyakan kepada responden dinilai kurang publisitas di media online seperti Kopi Banyuwangi, Strawberry Malang, Kopi Trenggalek, Bawang Merah Nganjuk, dan lain sebagainya.

Hal ini membuktikan bahwa pemerintah daerah tingkat kabupaten dan kota Jawa Timur perlu meningkatkan transformasi digital agar menarik perhatian publik dan dikenal lebih luas.

Konsep komunal branding yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga mendapat sambutan positif dari. 86,4% responden menganggap konsep tersebut menarik untuk diterapkan oleh produk agro industri Jawa Timur agar semakin mendunia. Sebagai informasi, komunal branding merupakan program satu merek yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha.

“Pengembangan dan pengenalan produk agro industri Jawa Timur perlu terus dilakukan karena  masih didominasi oleh beberapa produk saja. Konsep communal branding juga dinilai sebagai salah satu strategi pemasaran produk Agro industri yang menarik,” tutup Sandika.   dsy3

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU