Home / Surabaya : Pesan Ramadhan (4)

Kurang Tidur Malam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 08 Mei 2019 21:03 WIB

Kurang Tidur Malam

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menjelaskan, Ketahuilah bahwa seorang mukmin melakukan dua jihad di bulan Ramadhan. Jihad pertama adalah jihad pada diri sendiri di siang hari dengan berpuasa. Sedangkan jihad kedua adalah jihad di malam hari dengan shalat malam. Siapa yang melakukan dua jihad dan menunaikan hak-hak berkaitan dengan keduanya, lalu terus bersabar melakukannya, maka ia akan diberi ganjaran di sisi Allah dengan pahala tanpa batas (tak terhingga). (Lathoiful Maarif, hal. 306). Sementara Kaab bin Malik berkata, Setiap yang menjaga amalannya akan dipanggil pada hari kiamat dan akan diberi balasan. Adapun ahli Quran dan puasa, mereka akan dibalas dengan pahala tak terhingga. (Al Baihaqi dalam Syuabul Iman no. 3928.) Sebagai bukti keutamaan dua jihad di atas adalah syafaat bagi shohibul Quran dan orang yang berpuasa pada hari kiamat kelak. Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Puasa dan Al Quran itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya. Dan Al Quran pula berkata, Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya. Beliau bersabda,Maka syafaat keduanya diperkenankan. (HR. Ahmad 2: 174, dari Abdullah bin Amr. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 984) Syafaat dari puasa diberikan bagi orang yang meninggalkan yang haram seluruhnya. Namun bagi yang menyia-nyiakan puasanya, yang tidak bisa menjaga diri dari yang haram, maka ia tidak bisa mendapatkan syafaat tersebut. Sedangkan syafaat dari Al Quran diberikan bagi orang yang kurang tidurnya di malam hari, karena tersibukkan dengan mengkaji Al Quran. Itulah yang mendapatkan syafaat dari Al Quran. Demikian dijelaskan oleh Ibnu Rajab dalam Lathoiful Maarif, hal. 306 dan 307. Untuk kesehatan, dokter saya mengatakan, kebiasaannya manusia dewasa membutuhkan 6-8 jam waktu tidur. Namun, pada bulan Ramadan, ada beberapa cara bisa membuat orang mengurangi jatah tidur rutinnya, karena harus bangun dini hari untuk menjalankan sahur dan tadarus. Dokter menyarankan karena waktu tidur malam berkurang untuk tadarus dan sahur, sebaiknya tidur lebih awal di malam hari yaitu sekitar pukul 21.00 setelah Tarawih. *) Penulis adalah Pembelajar Agama Islam secara Otodidak

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU