Kurangi Kemacetan, Dosen ITS Rancang ISVeCS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Jan 2018 00:07 WIB

Kurangi Kemacetan, Dosen ITS Rancang ISVeCS

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Tim peneliti dari Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil mengembangkan sebuah inovasi yang diberi nama ITS Smart Vehicle Counter System (ISVeCS). Dengan memanfaatkan aliran frame video dari kamera IP, perangkat ini mampu menghitung jumlah kendaraan secara digital sebagai bentuk pengaturan lalu lintas yang lebih efektif dan efisien. Setiap tahunnya, pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia meningkat dengan pesat. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistika, pada tahun 2011 total kendaraan bermotor sebanyak 85 juta. Sedangkan pada tahun 2016, total kendaraan bermotor yang tercatat mencapai 129 juta. Dari data tersebut, pertumbuhan total kendaraan bermotor di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun mencapai 43 juta. Hal tersebut tentu menimbulkan banyak permasalahan dalam negeri. Salah satunya adalah kemacetan. Untuk mengatasi hal tersebut, tim peneliti dari ITS tersebut mengembangkan teknologi yang bertujuan untuk memantau tingkat kepadatan lalu lintas di persimpangan jalan. Dengan mengusung ISVeCS, harapannya teknologi ini dapat membantu dalam mengurangi kemacetan yang terjadi di persimpangan jalan. China dan Jepang pun sudah turut ambil bagian dalam pengembangan teknologi semacam ini,. Namun, karena habitual berlalu lintas di Indonesia berbeda dengan negara lainnya, maka diperlukan pengembangan teknologi vehicle counter yang sesuai dengan kondisi lalu lintas di Indonesia, tutur Ahmad Zaini, salah satu peneliti ISVeCS. Untuk melakukan tugasnya, jelas pria yang biasa disapa Zaini ini, ISVeCS mengandalkan kamera-kamera yang terpasang pada persimpangan jalan. Terdapat panel box yang berfungsi untuk menghubungkan kamera di setiap jalur agar data jumlah kendaraan yang terhitung dapat diolah dan dikirim ke pusat kontrol. Pusat kontrol akan mengonversikan data yang diterima sebagai durasi pergantian lampu lalu lintas. Menurut Zaini, timnya telah mengembangkan alat sendiri sebagai daya dukung fungsi sistem pada kamera yaitu Single Board Computer (SBC) yang tidak hanya berfungsi untuk mengelola jumlah kendaraan, menghitung tingkat kepadatan, mengambil jumlah kendaraan yang lewat dari masing-masing arah. Tetapi juga berfungsi untuk mengatur state lampu, sehingga pada t (variabel waktu, red) sekian lampu hijau atau merah harus nyala, imbuh dosen Teknik Komputer ini. Misalnya, jalur A menerima durasi lampu hijau 1 menit, sedangkan jalur B menerima durasi lampu hijau 20 detik. Pergantian lampu lalu lintas didasarkan pada tingkat kepadatan kendaraan yang melewati jalur tersebut. Zaini mengungkapkan bahwa ISVeCS juga menawarkan inovasi tambahan, di mana ketika kamera sistem mengalami error maka sistem kerja akan berubah secara otomatis dengan mengambil data sebelumnya. Yakni data yang mendekati valid tetapi tidak riil. Dikatakan Zaini, ISVeCS telah berhasil dipatenkan dan bekerja sama dengan pihak traffic light serta dikontrak oleh Dinas Perhubungan. ISVeCS akan diimplementasikan di daerah yang tidak terlalu padat, karena masih dalam proses uji coba. ISVeCS ini juga pernah dipamerkan di pameran kepolisian se-Asia Pasifik. Selain Zaini, pencetus dan pengembang ISVeCS ini melibatkan lima dosen Teknik Komputer lainnya. Mereka adalah Dr I Ketut Eddy Purnama, Christyowidiasmoro, Arief Kurniawan, Muhtadin. dan Reza Fuad Rachmadi.ifw

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU