Kurangi Produksi untuk Stabilkan Harga

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Agu 2019 19:02 WIB

Kurangi Produksi untuk Stabilkan Harga

SURABAYAPAGI.com Negara pengekspor minyak akan mengurangi kapasitas produksi mereka untuk mengatasi penurunan harga minyak yang masih berlanjut. Disinyalir harga minyak global masih terus terteka oleh pertikaian yang terjadi di teluk Persia dan ketegangan goblal dalam perang dagang. OPEC berencana memangkas pasokan demi menyeimbangkan minyak mentah di harga pasar global. Arab Saudi dikabarkan telah menghubungi negara sekutu yang juga produsen minyak untuk mendiskusikan harga minyak yang sudah rendah. Meski akan memangkas produksi, sentimen tersebut belum mampu mengangkat harga minyak di pasar global. Dilansir dari CNBC harga minyak mentah terpangkas lebih dari 20% sejak bulan April. Dalam sepekan terakhir harga minyak jenis light sweet terpangkas 5,7%, serta jenis brent yang juga menjadi acuan harga minyak di dalam negeri anjlok lebih dalam hingga 7,4%. Pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang mengatakan akan mengenakan tarif 10% pada barang-barang China mulai bulan September. Selain itu, Penurunan mata uang yuan Tiongkok juga memicu kekhawatiran perang dagang akan beralih menjadi perang mata uang. Pada pukul 13:05 WIB, Jumat (9/8/2019) harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Oktober melemah 0,14% menjadi 57,3/barel. Sementara harga minyak mentah jenis light sweet (West Texas Intermediate/WTI) pada waktu yang sama terpangkas 0,06% ke posisi US$ 52,49/barel. Penurunan harga minyak di pasar global, khususnya jenis brent akan menjadi sentimen positif bagi rupiah, sebab Indonesia adalah negaranet importir minyak. Ketika harga minyak turun, maka biaya importasi menjadi semakin murah. Akibatnya, defisit pada neraca dagang dan transaksi berjalan (current account) akan berkurang dan rupiah berpotensi terhindar dari pelemahan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU