La Nyalla Kembali Tak Hadiri Undangan Bawaslu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Jan 2018 01:15 WIB

La Nyalla Kembali Tak Hadiri Undangan Bawaslu

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Badan Pengawas Pemilihan Umum Jawa Timur (Bawaslu Jatim) sampai saat ini masih menunggu kehadiran dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim La Nyalla Mattalitti. Hal itu dikarenakan, Ketua Kadin Jatim tersebut kembali tidak menghadiri undangan untuk mengklarifikasi dugaan mahar politik Rp 40 miliar yang diminta sebagai syarat pencalonan di Pilkada Jatim. Aan Kunaifi selaku Ketua Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jatim mengatakan bahwa agenda klarifikasi tersebut dijadwalkan pada Rabu(17/01) pukul 13.00 WIB. "Tapi, sampai pukul 14.00 kami tunggu belum ada konfirmasi beliau ataupun utusan dari beliau," katanya di Kantor KPU Jawa Timur, Rabu (17/01) sore. Kondisi demikian, menjadikan Bawaslu Jatim akan segera melakukan Rapat Pleno untuk menyelesaikan hal tersebut. Investigasi pun juga menjadi salah satu opsi yang terbuka untuk itu. "Kami berhak untuk menginvestigasi. , tentunya menunggu pleno yang akan dilakukan sore ini. Selain itu, kami juga menunggu rekomendasi dari Bawaslu RI," jelas Aan lebih lanjut. Sebelumnya, Bawaslu Jatim telah mengundang La Nyalla untuk memberikan klarifikasi pada Hari Senin (15/01). Pada kesempatan tersebut, La Nyalla mengirimkan Direktur Eksekutif Kadin Jatim Heru Pramono untuk memberikan surat keterangan dari La Nyalla. "Beliau berhalangan hadir pada hari ini. Karena beliau masih di luar kota. Ada keperluan organisasi juga yang harus beliau sendiri menghadirinya dan menyelesaikan," kata Heru pada kesempatan tersebut. Selain undangan dari Bawaslu Jatim, La Nyalla juga tidak menghadiri undangan dari program milik salah satu stasiun TV Swasta. Pada kesempatan itu, La Nyalla hanya mengutus Jamal Azis selaku koleganya untuk membacakan surat dari La Nyalla. "Saya mohon maaf tidak bisa hadir di acara ILC, karena bersamaan dengan agenda yang telah terlebih dahulu harus saya hadiri, maka saya mohon agar kiranya dapat dibacakan pernyataan tertulis saya," tulis Nyalla. Dalam surat tersebut, salah satu isinya tentang klarifikasi terkait dugaan permintaan mahar politik. La Nyalla menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengatakan kata "mahar" ataupun pemalakan" oleh Prabowo selaku Ketum Gerindra. "Fakta adalah ada oknum pengurus partai, yang menemui saya, menjanjikan mengurus Rekomendasi. Oknum tersebut meminta sejumlah fasilitas pribadi kepada saya. Oknum tersebut meminta sejumlah dana untuk beberapa keperluan, yang tidak perlu saya rinci di sini, karena hanya membuka aib orang. Total dana yang saya keluarkan kepada oknum tersebut sekitar Rp. 7 miliar. Masing-masing Rp. 5,9 miliar dan beberapa kali pengeluaran sekitar Rp. 1,1 miliar," tulis Nyalla yang dibacakan oleh Jamal Azis. ifw

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU