Lamongan Sentra Produksi Pangan Andalan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 22 Sep 2020 15:42 WIB

Lamongan Sentra Produksi Pangan Andalan

i

Bupati saat menerima rombongan Dedi Nursyamsi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM ) Kementerian Pertanian Republik Indonesia. :SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYA PAGI, Lamongan - Kabupaten Lamongan menjadi salah satu daerah dengan sentra produksi pangan andalan selama ini, karena mampu menjadi daerah yang mensuplai kebutuhan pangan Nasional hingga saat ini.

Hal itu disampaikan oleh Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM ) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, saat melakukan kunjungan kerja, di Guest House Pemerintah Kabupaten Lamongan belum lama ini 

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Disebutkannya, Lamongan merupakan sentra produksi pangan nasional yang telah diakui kualitasnya oleh Kementrian Pertanian. Dedi juga mengapresiasi Lamongan yang telah sukses mendongkrak hasil pertanian produktivitas padi mencapai 7,5 ton/Ha dan jagung 9,7 ton/Ha, serta sukses mentransformasikan petani tradisional yang biasanya hanya tunggal tanam jagung menjadi petani modern yang mengaplikasikan berbagai alat dan mesin pertanian.

"Peningkatan kapasitas, kemampuan, ketrampilan, dan pengalaman penyuluh serta petani ini perlu diperkuat dan dilanjutkan. Lamongan harus tetap menjadi andalan dalam produktifitasnya juga, karena kalau produktivitas Lamongan berkurang, Jatim dan nasional bisa goyah," ungkap Dedi.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Fadeli juga mengungkapkan bahwa kondisi SDM penyuluh di Lamongan sudah handal, namun perlu terus untuk ditingkatkan. Bupati juga mengungkap bahwa petani Lamongan pintar dalam memilih pupuk, dengan beralih menggunakan pupuk organik.

Baca Juga: Kupatan Tanjung Kodok, Lestarikan Tradisi dan Promosi Wisata Lamongan

"Di Lamongan ada program Tersapu Jagat (Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat), yang ini terkoneksi dengan ketersediaan pupuk Lamongan, petani Lamongan lebih senang menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk pabrikan," ujar Bupati Fadeli.

Bupati menambahkan, bahwa produktivitas pertanian dapat meningkat jika penyuluh dapat diperkuat dalam masalah kepegawaian serta kemampuan dan ketrampilan. Selain itu dapat diatasi pula jika kendala kekurangan ternak sebagai pasokan  pupuk organik juga dapat tercukupi.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari Kementan RI, Dedi menyebutkan bahwa akan dilakukan peningkatan kapasitas, kemampuan, ketrampilan, pengalaman, serta masalah kepegawaian. Sebanyak 99 penyuluh yang belum tersejahterakan karena kendala tertentu akan diupayakan agar dapat menerima SK pengangkatan sebagai ASN PPPK.  Disaat yang sama, petani juga harus ditingkatkan kapasitasnya, sehingga penyuluh dan petani saat turun ke lapangan sudah memiliki inovasi-inovasi.

Baca Juga: Hari Pertama Masuk, Layanan Publik Lamongan Mulai Beroperasi

Kunjungan kerja dilaksanakan dalam rangka penguatan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) serta pemberdayaan penyuluh pertanian mendukung percepatan program pertanian.Jir

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU