Liga Sepakbola Perempuan Dikecam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 05 Jul 2019 15:40 WIB

Liga Sepakbola Perempuan Dikecam

SURABAYAPAGI, Lhokseumawe - Forum Komunikasi Ormas dan OKP Pengawal Syariat Islam Kota Lhokseumawe mengecam terkait perhelatan Liga Sepakbola Perempuan U-17. Even tersebut digelar Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLiSPI) Aceh di Stadion eks PT Arun Batuphat, Lhokseumawe, akhir Juni 2019 lalu. BLiSPI Aceh mulai menggelar Liga Sepakbola berjenjang Piala Menpora khusus untuk putri U-17 pada 30 Juni 2019 lalu di Stadion eks PT Arun. Liga tersebut diikuti empat tim yakni SSB Seulanga Timur Kota Langsa, SSB Buana Lestari Lhokseumawe, SSB Bina Pratama Banda Aceh, dan SSB Musara Gayo Kabupaten Aceh Tengah. Dari hasil pertandingan itu, SSB Seulanga Timur Langsa tampil sebagai juara. Sehingga, punggawa Seulanga Timur berhak mewakili Provinsi Aceh ke tingkat nasional yang akan berlangsung pada 5-10 Agustus 2019 di Bandung, Jawa Barat. Jumat (5/7), Koordinator Forum Komunikasi Ormas dan OKP Pengawal Syaraiat Islam Kota Lhokseumawe, Tgk Sulaiman Lhokweng saat menggelar konferensi pers di depan Masjid Agung Islamic Center menyebutkan, pihaknya mengecam adanya guliran liga sepakbola perempuan di Lhokseumawe. Pihaknya mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap diantaranya menolak segala bentuk kegiatan yang bertentangan dengan syariat Islam, dan kearifan lokal masyarakat Aceh. Pelaksanaan liga sepakbola putri tersebut sangat bertentangan dengan harkat, martabat, dan marwah perempuan Aceh yang berlandaskan syariat Islam, serta kearifan lokal masyarakat Aceh. Selanjutnya, menuntut kepada panitia penyelenggara untuk membatalkan dan membubarkan segala bentuk kegiatan yang bertentangan dengan penerapan syariat Islam dan kearifan lokal masyarakat Aceh. Menuntut Pemerintah Provinsi Aceh dan BLiSP Aceh supaya membatalkan seleksi dan pengiriman delegasi tim sepakbola U-17 putri ke tingkat nasional, karena bertentangan dengan marwah masyarakat Aceh. Kemudian, menuntut pihak Stadion eks PT Arun agar lebih selektif dalam memberikan izin tempat. Terakhir, menuntut permintaan maaf dari BLiSPI kepada seluruh umat Islam Kota Lhokseumawe dan Aceh secara umum, karena sudah melukai perasaan dan kearifan lokal masyarakat Aceh dengan mengeksploitasi perempuan Aceh bidang sepakbola. Lhok

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU