Lolos Administrasi, Empat Sekolah di Kota Kediri Dilakukan Penilaian Lapang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Apr 2019 16:09 WIB

Lolos Administrasi, Empat Sekolah di Kota Kediri Dilakukan Penilaian Lapang

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri mengajukan empat sekolah dalam penilaian Adiwiyata 2019. Usai lolos Administrasi empat sekolah yakni SDN Betet 3, SMP Pawiyatan Dhoho, SMPN 6 dan SMPN 8 Kota Kediri dilakukan penilaian lapangan oleh tim penilaian Adiwiyata Provinsi Jatim, Jumat (26/4/2019). Dalam hal ini Adiwiyata atau Green School ialah salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup. Selain itu, diharapkan agar seluruh pelajar ikut terlibat dalam segala aktivitas persekolahan demi menuju lingkungan yang sehat serta mampu menghindari dampak lingkungan yang negatif. Sebanyak empat tim penilai dari Provinsi Jatim dibagi menjadi dua lokasi penilaian. Tim pertama bertugas menilai SDN Betet 3 dan SMP Pawiyatan Dhoho. Sementara tim kedua menilai SMPN 6 dan SMPN 8 Kota Kediri. Dalam penilaian Adiwiyata tahun ini, Pemerintah Kota Kediri melalui DLHKP Kota Kediri kali pertama mengajukan penilaian sekolah Adiwiyata di jenjang Sekolah Dasar. Kabid Pertamanan dan Tata Lingkungan DLHKP Kota Kediri, Ir. Datik Indrijaswati Adiputri mengatakan, tahun 2019 ini Kota Kediri mengajukan empat usulan sekolah dalam penilaian tersebut. "Alhamdulilah semua yang kita ajukan lolos administrasi dan untuk hari ini kita dilakukan penilaian lapangan," ujarnya. Ir. Datik menambahkan, sejumlah persiapan sudah dilakukan jauh hari sebelum penilaian. Harapannya disaat penilaian lapangan untuk semua sekolah usulan Kota Kediri dapat lolos dan mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata 2019. "Kita sudah persiapkan dengan matang, mudah-mudahan Kota Kediri lolos dan untuk sekolah SDN Betet 3 bisa mewakili Kota Kediri untuk meraih penghargaan Adiwiyata 2019," ucapnya. Sementara itu, salah satu anggota tim penilai Adiwiyata Provinsi Jatim, Wahyu Kuncoro menuturkan ada beberapa faktor dalam penilaian Adiwiyata. Menurutnya tidak hanya sebatas administrasi namun bukti lapangan juga harus mendukung untuk meraih penghargaan tersebut. "Penilaian ini merupakan proses kedua setelah proses administrasi. Sehingga jangan sampai nanti di administrasi terlihat baik namun faktanya dilapangan berbeda. Kalau untuk Kota Kediri tadi pandangan pertama begitu menggoda," tuturnya di lokasi penilaian SDN Betet 3 Kota Kediri. Lanjut Wahyu, sebelum proses verifikasi penilaian lapangan ada sebanyak 337 berkas dari beberapa daerah yang diajukan dalam penilaian Adiwiyata. Namun setelah masuk proses seleksi administrasi terdapat 120 usulan yang lolos termasuk empat diantaranya sekolah usulan Kota Kediri. Menurut Wahyu, dalam penilaian Adiwiyata sebenarnya yang terpenting adalah bagaimana kurikulum di sekolah itu mampu menjaga dan peduli lingkungan sekolah dengan melibatkan siswa maupun guru. "Sebenarnya yang kita tekankan disini kebersihan dalam menjaga lingkungan serta peran dari semua elemen mulai siswa, guru, stakeholder hingga komite sekolah. Untuk penilaian di jenjang sekolah dasar maupun sekolah menengah tidak ada bedanya disini semua sama," jelasnya. Sejak pukul 07.00 WIB ratusan siswa beserta guru pendidik bersiap untuk menyambut kedatangan tim penilai Adiwiyata Provinsi Jatim. Sejumlah fasilitas di empat sekolah tersebut terlihat bersih seperti hari biasanya. Sejumlah fasilitas mulai ruang kelas, kantin, kebersihan lingkungan, taman, lokasi pembuatan biopori, pembukuan sekolah hingga kamar mandi dilakukan pengecekan oleh tim penilaian Adiwiyata. Bahkan para siswa juga ditanya bagiamana cara merawat tanaman sekolah serta cara memilah sampah agar sampah yang bisa didaur ulang dapat berguna menghasilkan uang. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU