SURABAYAPAGI.com - Pengembangan kendaraan dengan energy terbarukan sangat meluas. Berbagai perusahaan otomotif di berbagai belahan dunia berlomba-lomba dan membuat usaha gabungan untuk meluncurkan kendaraan dengan energy terbarukan. Tak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan setidaknya dapat lebih dari 600 juta dolar AS.
Raksasa pemasok mobil Kanada Magna International menandatangani perjanjian dengan Beijing Automotive Group Co., Ltd. (BAIC Group) sebagai pembuat Kendaraan Energi Baru atau New Energy Vehicle (NEV) terbesar di China dan pemerintah Zhenjiang pada hari Rabu, untuk membangun usaha manufaktur gabungan NEV di kota Zhenjiang, Provinsi Jiangsu Tiongkok bagian timur.
Perlu diketahui, Magna adalah salah satu pemasok otomotif terbesar di dunia, dengan 338 operasi manufaktur dan 89 pusat pengembangan produk, teknik, dan penjualan di 28 negara dan wilayah.
Cina telah mempromosikan pengembangan NEV dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu mengurangi polusi. Jumlah NEV di negara ini diperkirakan mencapai 5 juta pada tahun 2020, menurut Xu Yanhua, wakil sekretaris jenderal Asosiasi Produsen Otomotif China. Dan hal ini lah yang membuat Magna jatuh cinta dan menggandeng BAIC untuk kembangkan NEV.
Usaha gabungan ini merupakan investasi pertama Magna di pabrik kendaraan terlengkap di luar Eropa, serta akan mampu menghasilkan hingga 180.000 NEV per tahun, dan produksi pertama diharapkan akan diluncurkan pada akhir 2020 kata Magna.
Menurut Magna, usaha gabungan ini akan menggabungkan keahlian perusahaan dalam rekayasa kendaraan dengan teknologi terlengkap serta manufaktur dengan memperoleh keuntungan dengan BAIC di bidang manufaktur melalui pemasaran dan distribusi lokal untuk mendukung mobilitas listrik di Cina, pasar NEV terbesar di dunia.
"Magna telah membuktikan pengalaman membangun kendaraan lengkap untuk pelanggan," kata Guenther Apfalter, presiden Magna Eropa.
"Kami sangat senang bekerja sama dengan BAIC untuk semakin memperkuat kemampuan e-mobilitas Magna di pasar global terbesar untuk kendaraan energi baru."
