Malaysia Rebut Pasar CPO Indonesia di India

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 31 Jul 2019 12:00 WIB

Malaysia Rebut Pasar CPO Indonesia di India

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Negara tetangga Malaysia dilaporkan tengah membidik posisi puncak sebagai penyuplai minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terbesar ke India, menggeser Indonesia. Terkait hal ini, Ketua Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOB) Mohd. Bakke Salleh mengungkapkan, bea masuk produk olahan minyak kelapa sawit mentah asal Malaysia yang lebih murah jika dibandingkan dengan Indonesia, bakal menjadi motivasi pokok mereka demi merebut sekaligus menguasai pasar India. Sebagai catatan, komoditas CPO Indonesia dipungut bea masuk 40 persen, sementara komoditas turunannya adalah 50 persen oleh India. Sedangkan di lain pihak, Malaysia memperoleh pungutan bea masuk yang berbeda dari Indoia seusai kedua negara sepakat merajut pakta dagang Malaysia India Comprehensive Economic Cooperation Agreement (MICECA). Dengan adanya pakta dagang tersebut, bea masuk CPO asal Negeri Jiran dipangkas menjadi 40 persen, sementara komoditas olahannya jadi 45 persen. Dengan adanya tarif pungut bea masuk yang lebih murah, maka diprediksi produk-produk CPO asal Malaysia bakal meraja lela di India. Salleh mengungkapkan, gejala kesuksesan Malaysia merebut tahta Indonesia di pasar CPO India bisa diketahui dari performa ekspor CPO beserta produk olahannya. Soalnya, pangsa pasar impor komoditas CPO dan olahan dari Malaysia, terdongkrak sebanyak 52 persen pada semester I 2019. Jumlah itu diketahui meningkat dari periode yang sama pada tahun 2018 dengan mencapai 30 persen. "Kami menargetkan pangsa pasar impor CPO dan komoditas olahannya dari Malaysia tetap tak berubah pada semester kedua tahun 2019 ini," urau Salleh kepada Reuters, Rabu (31/7/2019). Jika ditinjau dari data MPOB, impor India akan komoditas CPO dan turunannya asal Malaysia meroket jadi 2,59 juta ton pada semester pertama tahun 2019 ini. Jumlah itu diketahui meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,39 juta ton.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU