Maria Lidwina Sabet Gelar Sarjana Diusia Senja

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Sep 2019 22:32 WIB

Maria Lidwina Sabet Gelar Sarjana Diusia Senja

SurabayaPagi.com - Surabaya, Meski telah menginjak usia senja, tak menyurutkan niat Maria Lidwina Endang Suwarni untuk nenuntut ilmu. Nenek wanita yang tergolong mahasiswa tertua ini sukses menyabet gelar sarjananya pada bidang Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) diusianya yang sudah mencapai 70 Tahun Maria mangaku tidak mahir dalam berkendara, setiap akan berangkat kekampus, wanita ini selalu diantar anak sulungnya. Tak jarang ketika anaknya tidak dapat mengantar san ibu, Maria harus naik-turun angkot minimal Dua kali untuk dapat mencapai kampus tercinta. Karena itu maria bersyukur setelah dirinya menuntaskan masa studinya bertepatan dengan dipindahnya sang anak untuk bekerja ke luar kota. Saya tidak bisa membayangkan seandainya saya belum selesai kuliah, maka naik-turun angkot akan lebih sering lagi dalam usia yang sudah tak muda lagi, kata ibu dari tiga anak dan lima cucu ini (11/9). Semangat Maria untuk melanjutkan kuliah tergolong luar biasa. Meski dari segi usia sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Terlebih insentif dari Pemkot untuk guru-guru PAUD hanya diperuntukkan bagi mereka yang berusia muda, itu pun ada yang tidak dapat. Tapi saya ingin memberi contoh bahwa tidak ada halangan untuk bisa mencapai gelar sarjana, tutr Maria yang mengaku menerima insentif tiap bulan hanya Rp 50 ribu dari pengelola PAUD di daerah Manukan Kulon, Tandes, Surabaya. Bagi Maria, pencapaian ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Dengan diraihnya gelar S1 ini dirinya tetap akan bersikap rendah diri dan tidak akan sombong. Ia berharap dapat menjadi contoh bagi anak cucunya nanti Cucu pertama saya juga akan diwisuda pada November mendatang. Usia dan fasilitas bukan halangan buat saya, apalagi anak-anak mendorong agar saya bisa menyelesaikan kuliah, kata anggota tim Penggerak PKK Kelurahan Manukan ini. Kesuksesan yang telah Maria raih saat ini tak lepas dari dorongan ketiga anaknya yang telah membiayai studi sang ibu hingga meraih Title Sarjana. Beruntung SPP yang kami bayar memperoleh subsidi dari Unusa terkait program Bunda PAUD, jadi kami tidak terlalu berat dalam membayar, jelasnya. Jika mengharap bantuan dari PAUD dimana Maria beraktivitas, rasanya juga tidak mungkin. Ia bersama teman-teman di PAUD lebih menekankan pada kegiatan sosial untuk membantu sesama. Saya tetap berkomitmen untuk memajukan dan tetap setia di PAUD sebagai ladang amalan di dunia, kata Maria yang juga aktif pada kegiatan sosial di gereja. Meski menempuh studi dalam lingkungan penganut muslim, bagi Maria itu bukanlah sebuah kendala. Karena dalam kehidupannya sehari-hari telah terbiasa berada dalam lingkungan yang berbeda-beda. Saya harus dapat menyesuaikan penampilan kebanyakan warga kampus, tutupnya. Byob

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU