Ma’ruf Amin Dituntut Minta Maaf

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 14 Nov 2018 10:11 WIB

Ma’ruf Amin Dituntut Minta Maaf

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Suhud Aliyudin menilai seharusnya Cawapres Nomor Urut 01, Maruf Amin memahami imbas dari pernyataannya terkait diksi buta dan budeg yang telah dilontarkannya. Sebagai ulama besar, seharusnya Maruf Amin memahami bagaimana menyikapi pihak yang merasa tersinggung atas diksi tersebut. Suhud mengatakan, dengan adanya tuntutan dari Forum Tunanetra Menggugat kepada Maruf Amin karena dinilai telah menyinggung kaum disabilitas, seharusnya hal tersebut bisa dijadikan pelajaran. Di mana Maruf Amin harus lebih berhati-hati dalam penggunaan diksi. "Saya kira itu pelajaran bagi Cawapres KH Maruf Amin dan semua elit politik, untuk berhati-hati dalam menggunakan diksi agar tidak menyinggung pihak lain," kata Suhud kepada wartawan, kemarin. Soal permintaan maaf, Suhud memastikan apabila Maruf Amin sudah paham terlebih ia adalah sosok ulama besar. "Soal maaf memaafkan, saya kira KH Maruf Amin seorang ulama besar lebih faham soal itu. Beliau lebih faham soal itu. Sebaiknya kampanye fokus pada penyelesaian persoalan bangsa, seperti masalah ekonomi," pungkasnya. Untuk diketahui, Forum Tunanetra Menggugat menuntut Maruf Amin meminta maaf kepada seluruh penyandang disabilitas netra se-Indonesia karena dinilai menyinggung perasaan dan terkesan mendiskreditkan mereka. Sekretaris Forum Tunanetra Menggugat, Yudi Yusfar mengatakan, pernyataan Maruf itu sangat tendensius dan mendiskreditkan kaum tunanetra. Sebanyak 23 organisasi tunanetra se-Indonesia merasa terganggu dengan pernyataan itu. Forum Tunanetra Menggugat tersebut menuntut Maruf Amin meminta maaf secara terbuka selambat-lambatnya dalam waktu 10 hari sejak Senin 12 November 2018. Jika tak juga meminta maaf, kalangan disabilitas netra akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut. Namun tuntutan tersebut sudah dijawab oleh Maruf Amin. Menurutnya ada kesalahan dalam pemahaman tentang apa yang disampaikannya. Maruf Amin menyatakan, pernyataannya tak menyinggung fisik. Namun yang dimaksud Maruf yakni buta hati karena masih mempertanyakan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Itu kan salah paham. Yang saya maksud buta itu bukan buta mata, bukan budeg telinga tapi buta hati. Matanya nggak buta, jadi nggak ada hubungannya dengan fisik ya," ujar Maruf Amin di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11). Jk

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU