Masa Pandemi, Konsumen Andalkan Gojek Penuhi Kebutuhan Harian

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Okt 2020 17:12 WIB

Masa Pandemi, Konsumen Andalkan Gojek Penuhi Kebutuhan Harian

i

Awak Gojek saat memesan makanan yang dipesan konsumen

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat konsumen lebih mengandalkan aplikasi digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan perubahan pola penggunaan layanan digital oleh konsumen selama pandemi. Dr. Alfindra Primaldhi, Peneliti LD FEB UI, memaparkan hasil riset menyebut mayoritas konsumen (93%) menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri. Kebanyakan dari mereka (86%) juga merasa aplikasi Gojek membantu mereka beradaptasi dengan kebiasaan baru dan tetap produktif selama pandemi COVID-19. Mayoritas konsumen menjadi lebih sering dalam menggunakan layanan GoFood (65%), GoPay (68%), Paylater (57%) dan GoSend (36%) dibandingkan sebelum pandemi. Hal ini juga tampak dari meningkatnya rata-rata pengeluaran konsumen per bulan untuk layanan belanja kebutuhan sehari-hari (GoMart, 44%), pemesanan makanan (GoFood, 26%). Secara keseluruhan jumlah saldo GoPay yang digunakan oleh konsumen per bulan meningkat 8%. Alfindra juga menduga Pandemi COVID-19 telah mendorong proses digitalisasi di Asia Tenggara menjadi lebih cepat lima tahun. Penggunaan platform digital oleh konsumen di Indonesia selama pandemi COVID-19 menjadi menarik untuk diteliti. "Oleh karena itu, LD FEB UI melakukan studi kasus pada ekosistem Gojek sebagai aplikasi on-demand yang paling banyak digunakan konsumen di Indonesia. Riset ini merupakan bagian dari riset mengenai dampak sosial-ekonomi Gojek di Indonesia yang sebelumnya telah menggali dampak pandemi pada mitra driver, mitra UMKM, dan ekosistem Gojek secara keseluruhan," ujar Alfindra dalam keterangan resminya, Jumat 9 Oktober 2020. Selanjutnya, mayoritas konsumen dalam penelitian ini menilai layanan aplikasi Gojek mendorong masyarakat menggunakan digital payment (97%), memudahkan masyarakat memulai usaha digital (97%), dan membantu masyarakat untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih sehat (96%) selama pandemi. Alfindra melanjutkan, riset ini melihat perilaku konsumen di Indonesia dalam penggunaan platform digital selama pandemi. Hasil dari riset kami menunjukkan situasi pandemi mendorong perubahan perilaku dari konsumen, dan tampaknya terjadi percepatan proses digitalisasi oleh konsumen di Indonesia. Selama pandemi konsumen semakin bergantung pada layanan digital tradisional, seperti pemesanan makanan, pengiriman barang, dan pembayaran digital. Selain itu terjadi peningkatan penggunaan layanan digital yang sebelumnya belum banyak digunakan oleh konsumen seperti layanan kesehatan melalui GoMed, dan amal melalui GoGive. "Keberadaan platform digital seperti Gojek membantu konsumen untuk beradaptasi, dan menjaga produktivitas dalam situasi pandemi yang penuh ketidakpastian," tandasnya, Jumat (9/10). Secara rerata ada peningkatan nilai dan jumlah transaksi saat pandemi, baik di dalam maupun di luar ekosistem Gojek. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumen yang sudah biasa menggunakan layanan dan didukung dengan penghasilan yang cukup, semakin intens menggunakan layanan digital. Penelitian ini juga mengungkap berkurangnya mobilitas masyarakat selama pandemi, terlihat dari berkurangnya pengeluaran konsumen (-18%) untuk layanan transportasi khususnya layanan roda-dua GoRide. Hal ini wajar terjadi akibat adanya peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan konsumen untuk lebih banyak beraktivitas di rumah. Alfindra melanjutkan, sejalan dengan hasil riset pada mitra driver, dan UMKM Gojek, ia melihat adanya semangat gotong royong oleh konsumen dalam ekosistem Gojek. Lebih dari setengah konsumen (60%) memberikan bantuan pada mitra Gojek selama pandemi. jk-01

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU