Masih Zona Oranye, SMK di Jombang Mulai Gelar Sekolah Tatap Muka

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 04 Sep 2020 12:39 WIB

Masih Zona Oranye, SMK di Jombang Mulai Gelar Sekolah Tatap Muka

i

Pembelajaran praktikum tatap muka yang dilakukan SMKN 3 Jombang. (SP/M. Yusuf)

SURABAYAPAGI.com, Jombang - Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai digelar pada jumat pagi ini meski masih berstatus zona oranye.

Namun, masih satu sekolah saja yang menggelar belajar tatap muka. Itupun hanya pada mata pelajaran praktikum.

Baca Juga: Warga Terdampak Tanah Gerak di Jombang Bakal Dapat Bantuan Peralatan Isi Huntara

Meski hanya praktik, sekolah tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Jumlah siswa setiap kelas dibatasi, serta dibagi menjadi dua shift.

Sekolah itu yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3, Jalan Pattimura, Kecamatan Jombang. Siswa yang di izinkan mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka hanya 15 persen, dari 1873 siswa.

Setiap siswa yang baru tiba di sekolah, langsung dilakukan cek suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer sebelum masuk ruangan. Penerapan protokol kesehatan yang ketat juga dilakukan di setiap ruangan dengan menjaga jarak antar siswa.

Wakil Kepala SMKN 3 Bidang Kesiswaan, Sugiharto mengatakan, uji coba pembelajaran tatap muka ini hanya diizinkan untuk mata pelajaran praktikum. Bagi yang tidak praktik, maka tetap mengikuti materi pembelajaran dengan sistem daring.

"Hal tersebut sesuai instruksi dari Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI. Pembelajaran tatap muka ini bukan secara umum, namun hanya pembelajaran praktik," katanya, Jumat (04/8/2020).

Sugiharto menerangkan, siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka ini terbatas, hanya sembilan siswa saja dalam satu rombongan belajar (rombel).

"Pembelajaran tatap muka hanya untuk mata pelajaran praktikum,. Jadi para siswa akan menempati ruang bengkel dan laboratorium sesuai jurusan masing-masing," terangnya.

Dalam sehari, paparnya, sekolah dibagi dua sesi, pagi dan siang. Ada tujuh bengkel praktik dan laboratorium yang digunakan untuk pembelajaran tatap muka di SMKN 3 Jombang.

Baca Juga: Tercatat Sejarah, SMAN I Arjasa Sumenep Peraih OSN Kabupaten Terbanyak Tahun 2024

"Setiap sesi kita hanya lakukan tiga jam saja. Setiap kelasnya diisi hanya 9 siswa. Karena juknis dari Dirjen Vokasi Kemendikbud, maksimal 15 persen untuk satu sesi pembelajaran," paparnya.

Teknisnya dibagi dua pintu masuk untuk siswa, yaitu di sisi selatan dan utara. Pembagian ini untuk menghindari siswa berkerumun saat masuk.

"Untuk praktik di bengkel, sudah diatur tempat mesin oleh guru praktikumnya," tukasnya.

Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kabupaten Jombang rencananya melakukan uji coba pembelajaran tatap muka untuk SMA/SMK di Jombang pada Jumat (04/9). Namun rencana itu belum bisa dilakukan seluruhnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kabupaten Jombang, Trisilo Budi Prasetyo menjelaskan, rencananya 18 SMA/SMK menggelar uji coba tatap muka.

Baca Juga: Silpa Dana Desa untuk Pengerjaan Tempat Parkir di Mancilan Jombang, BPD: Salahi Aturan

Namun, hanya 10 SMA/SMK saja yang siap untuk perangkat protokol kesehatannya.

"Sisanya terpaksa harus menunda melakukan uji coba pembelajaran tatap muka, karena tidak siap menerapkan protokol kesehatan di sekolah," jelasnya.

Trisilo mengungkapkan, SMKN 3 Jombang menggelar pembelajaran tatap muka praktikum.

"Untuk tingkat SMA, pembelajaran tatap muka baru bisa dilakukan serentak pada Senin, (07/9) lusa," ungkapnya. Sementara itu, salah seorang Siswa SMKN 3, Angger Dimas mengaku senang dengan digelarnya kembali sekolah tatap muka setelah sebelumnya selama 6 bulan sekolah daring.

"Kangen, kan nggak sekolah tatap muka 6 bulan. Kami juga mendukung penerapan protokol kesehatan. Ya ndak papa, kan untuk mengantisipasi mencegah ketularan Covud-19," pungkasnya.(suf)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU