Home / SGML : Dilengkapi Kiswah, Sholat pun Terasa di Masjidil H

Masjid Namira jadi Magnet baru Umat Islam

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Mei 2018 10:29 WIB

Masjid Namira jadi Magnet baru Umat Islam

Meski baru berdiri sejak 2013 untuk bangunan masjid lama, dan 2016 untuk bangunan yang baru, Masjid Namira menjadi masjid terfenomenal di Lamongan dan seantero jagat negeri ini bahkan mendunia. Karena masjid yang ada di Jalan Raya Mantup, Lamongan Km 5 atau tepatnya di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, menjadi magnet baru bagi kaum muslim untuk meningkatkan ibadahnya, baik dari Lamongan sendiri maupun daerah lain, karena shalat di Masjid Namira terasa begitu nyaman seperti shalat di Masjidil Haram Mekkah. Laporan : Muhajirin Kasrun Bangunan Masjid Namira sebenarnya kalau dilihat sepintas tidak terlalu berbeda dengan masjid-masjid besar yang ada di Indonesia. Keberadaan masjid bangunannya lebih pada Timor Tengah yang didesain secara elegan, sederhana tanpa tiang di bagian tengahnya, dengan ornamen yang cukup simpel dan bagian dinding atas dilengkapi dengan Air Conditioner (Ac) yang dinyalahkan nonstop 24 jam setiap harinya. Meski memiliki keunikan dalam penataan ruang wudhu dan interior, yang tampak terjaga dari masjid ini adalah keindahan dan keasriannya. Termasuk, keberadaan kiswah kabah di tempat imam.Bekas kain penutup kabah asli itu sengaja didatangkan langsung dari Masjidil Haram yang ada di Arab Saudi. Kiswah itu terpasang di dinding mihrab imam, dan tampak kokoh dengan lindungan kaca tebal. Sementara potongan kiswah berukuran kecil, terbingkai rapi dan dipajang pada dinding masjid, di sebelah kiri dan kanan mihrab. Yang menambah cukup nyaman shalat di Masjid Namira milik pribadi pasangan Helmy Riza dan Eny Yuli Arifah yang sudah diwakafkan ini adalah, aromah wangi-wangi an khas Masjdil Haram Mekkah, sehingga mayoritas jamaah yang sudah pernah pergi haji dan umrah, menyebut Masjid Namira terasa Masjidil Haram di Mekkah. "Kalau ingin tahu suasana dan aromah wangi-wangian Masjidil Haram, ruangan yang dipenuhi AC ya semua itu ada di Masjid Namira, kita shalat di sini cukup nyaman dan tak ingin tergesa-gesa pulang, "aku Muhtadun jamaah asal Semarang Jawa Tengah yang menyempatkan diri shalat di masjid ini kala ada acara di Lamongan. Bahkan ia kalau shalat di masjid namira berupaya berada di depan kiswah. Karena di depan kiswah kebanyakan menjadi favorit para pengunjung. "Mungkin sama seperti saya, kebanyakan pengunjung Masjid Namira awalnya penasaran ingin melihat setelah ramai dibicarakan di medsos, kata Waras Wibisono ketua takmir Masjid Namira saat berbincang dengan Surabaya Pagi, Senin (21/5/2018). Tidak jauh dari jalan, menuju tempat wudhu, terdapat kulkas berisi penuh air mineral dalam kemasan gelas. Bagi yang tidak suka dingin, takmir masjid juga menyediakan air mineral kemasan tersebut di kardus yang berada di sebelahnya. Bagi para pengunjung yang kehausan, bisa langsung mengambil air mineral yang kami sediakan dan gratis. Begitu juga bagi para jamaah yang tidak membawa sarung atau mukena, bisa meminjam di tempat yang kami sediakan, ujar Waras Ruangan tersebut terletak di samping masjid, yang bersebelahan dengan kantor takmir. Selain peminjaman sarung dan mukena, tempat tersebut digunakan sebagai loket penitipan barang, yang sekaligus terdapat mesin absensi sidik jari elektronik bagi para petugas Masjid Namira.Kami juga menyediakan beberapa unit kursi roda, yang bisa dipinjam para jemaah difabel secara gratis. Sama, peminjaman itu juga satu tempat dengan penitipan sarung dan mukena, terangnya. Tidak hanya itu saja, pihak takmir masjid Namira berupaya bagaimana jamaah terjamin kesuciaanya saat shalat di Namira. Karena setiap saat ada petugas kebersihkan yang membersihkan lantai dari kemungkinan kotoran dan nyajis. "Ada petugas khusus untuk membersihkan lantai yang tidak mengenal waktu, "ucapnya. Sediakan 2100 Porsi Untuk Buka Bersama Setiap Hari Pemilik masjid namira setiap bulan ramadhan seperti saat ini, selalu menyediakan makanan buka bersama setidaknya setiap hari rata-rata sampai 2100 porsi. "Kalau dibuat rata-rata sebanyak 2100 porsi makanan buka disediakan, "kata Waras. Sebelum jamaah buka bersama lanjut Waras, terlebih dahulu para jamaah diberi takjil minum air mineral dan kurma. Setelah minum dan makan kurma dilanjut shalat magrib berjamaah, dan baru setelah shalat selesai jamaah makan nasi kotak dan nasi bungkus yang sudah tersedia. Jamaah yang datang dari berbagai daerah itu lanjut Waras, sebelumnya buka bersama di Masjid Namira juga digelar kajian kitab, untuk menambah kasanah keimanan jamaah. "Terkadang ada jamaah shalat ashar tidak langsung balik pulang tapi ikut kajian 15 menit-20 menit dilanjut buka dan shalat magrib hingga shalat isya dan tarawih, "akunya. Di Hari-hari Biasa, Sediakan Beasiswa dan Warung Subuh Gratis Para pengurus Yayasan Masjid Namira menggagas program Aku Cinta Masjid. Tujuannya, untuk merangsang anak muda rajin shalat berjamaah. Untuk setiap anak muda yang melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Namira, akan mendapatkan satu poin. Namun khusus untuk shalat subuh berjamaah, nilainya berlipat menjadi dua poin. Kegiatan ini khusus digelar pada hari-hari biasa kecuali ramadhan. Untuk mencatat kehadiran anak muda yang melakukan shalat berjamaah di sini, kami sudah menyediakan mesin sidik jari yang ada di tempat penitipan sarung dan mukena, beber Ketua Takmir Masjid Namira, Waras Wibisono. Nantinya, bagi anak muda yang rajin melakukan shalat berjamaah di Masjid Namira dan mengumpulkan 90 poin dalam satu bulan, bakal mendapatkan beasiswa sebesar Rp 100.000. Tak hanya itu, bagi sepuluh anak dengan poin terbanyak setiap bulannya, mendapatkan beasiswa tambahan senilai Rp 100.000. Selain beasiswa, masjid ini menyediakan minuman gratis untuk para pengunjung. Waras mengatakan, Masjid Namira juga memiiki program Warung Subuh Gratis berupa sarapan bersama setiap Hari Minggu di teras masjid. Para jamaah bisa memilih makanan kesukaan yang disediakan. Mulai dari nasi bungkus, lontong sayur, mie instan, aneka gorengan, hingga teh, kopi, dan susu. Untuk dana operasional masjid, berasal dari infaq dan pendapatan masjid, yang selebihnya ditanggung ketua yayasan (Helmy Riza), kata Waras Dalam catatan pengurus Masjid Namira, operasional masjid per bulan membutuhkan biaya sekitar Rp 400 juta. Sedangkan dana infaq yang didapat dari para pengunjung dan jamaah, sekitar Rp 200 juta-an setiap bulannya. Pembiayaan itu digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari tagihan rekening listrik, air bersih, biaya perawatan dan kebersihan, serta upah pekerja. Selama Ramadhan Datangkan Imam Shalat Dari Timor Tengah Ada yang berbeda dalam shalat jamaah di Masjid Namira Lamongan. Bila di hari-hari biasa imam shalat diimami oleh ustadz Moh Haris, namun pada bulan ramadhan ini imam shalat didatangkan langsung dari Timor Tengah."Untuk ramadhan memang beberapa tahun belakangan ini kita selalu mendatangkan imam shalat dari Timor Tengah, "kata Waras panggilan akrab Waras Wibisono. Disebutkan olehnya imam shalat yang didatangkan sebanyak 3 orang yang dibagi 10 harian. Untuk 10 hari pertama ramadhan aku Waras, pihak Yayasan mendatangkan imam shalat dari Palestina Abdurraham Hamid Ibrahim Kosa."Para imam dari Timor Tengah ini mempunyai tugas memimpin shalat jamaah lima waktu selama 10 hari an,"ujarnya. Setelah dari Palestina, 10 hari berikutnya atau 11-20 hari Imam juga akan didatangkan dari Timor Tengah juga yakni dari negara Mesir."Ya dengan imam dari Timor Tengah ini juga diharapkan menambah magnet bagi para jamaah untuk shalat tarawih atau shalat 5 waktu,"harapnya. **foto** Jadi Jujukan Ngaso Kaweruh Takmir Masjid Konsep masjid yang nyaman asri dengan keindahan lingkungan yang cukup membuat betahn jamaah berdiam diri di sekitar area masjid, membuat takmir masjid dari berbagai daerah di Indonesia berdatangan ke Masjid Namira untuk ngaso kaweruh ke yayasan Namira dalam hal pengelolaan masjid beserta manajemennya. Bahkan bisa dibilang hampir setiap minggu, pihak Yayasan Masjid Namira selalu kedatangan tamu takmir masjid dari berbagai kabupaten kota di Indonesia. "Ya hampir tiap minggu ada yang datang untuk study banding, kita terima dan kita sampaikan apa yang menjadi kebutuhan mereka, "kata Waras. Di tahun 2018 sampai dengan pertengahan Mei ini saja setidaknya sudah ada 85 kli rombongan takmir masjid dari berbagai penjuru kota di Indonesia."Mulai di jawa maupun di luar jawa,"kata Waras sambil menunjukan daftar buku tamu ngaso kaweruh yang disimpan di kantor Takmir Masjid. Mereka kata Waras rata-rata tahu Masjid Namira dari informasi dari mulut ke mulit, media sosial, dan media maenstrem.Mereka semua menungkapkan kekagumanya dengan Masjid Namira yang tiap hari selalu dijubeli oleh para jamaah. "Jamaah di Namira memang tidak pernah sepi dan trendnya tambah naik, apalagi pas waktu hari Jumat, Sabtu dan Minggu, bisa mencapai sekitar 2.000 orang setiap harinya, terangnya. Di Masjid Namira lanjutnya juga terkadang digunakan untuk menggelar akvitas lain di luar shalat, seperti untuk resepsi pernikahan atau untuk pengajian dan aneka kegiatan anak muda lain yang sifatnya positif. Tempatnya di sebelah pos keamanan yang dulunya dipakai bangunan masjid lama. Masjid Namira lama dibangun pada 2013 dan berdiri di atas lahan seluas 0,9 hektar dengan luas bangunan mencapai 1.100 meter persegi. Kondisi ini membuat masjid hanya mampu menampung sekitar 650 jamaah. Namun sejak 2 Oktober 2016, Masjid Namira memiliki bangunan baru yang terletak sekitar 300 meter dari bangunan lama di lahan seluas 2,7 hektar. Dengan luas bangunan 2.750 meter persegi, masjid ini diklaim mampu menampung 2.500 -3000 jamaah.(*)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU