Melawan Proyek Menteri BUMN, Komisaris PT Krakatau Steel Mundur!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Jul 2019 14:08 WIB

Melawan Proyek Menteri BUMN, Komisaris PT Krakatau Steel Mundur!

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Komisaris PT Krakatau Steel Tbk Roy Maningkas mengambil kebijakan untuk mundur dari kursi petinggi perusahaan baja pelat merah tersebut, Selasa (23/7/2019). Mundurnya Roy Maningkas sendiri diambil lantaran Kementerian BUMN tidak menerima opini ketidakpuasan yang diberikannya terkait tingkat kemajuanproyek blast furnace yang dimulai sejak 2011. Dalam surat resignation-nya, Roy mengungkapkan, proyek pengolahan bijih besi itu aneh dan bisa membuat PT Krakatau Steel menderita kerugian yang lebih mendalam. Keanehan itu, sambung Roy, berdasarkan pada sejumlah pertimbangan. Pertama, produksi yang dilaksanakan. Roy mengungkapkan, PT Krakatau Steel bakal membuat hot metal supaya menjadi bahan baku baja slab. Cuma, harga slab hasil buatan PT Krakatau Steel mempunyai harga pokok penjualan (HPP) yang tinggi yaitu USD82 per ton dengan angka produksi sebanyak 1,1 juta ton per tahun. Kedua, lanjut Roy,feasibility study terhadap proyek blast furnace tidak dilakukan dengan baik dan benar. Mestinya, proyek blast furnace ini mempunyai tiga kali tahap uji kelayakan dengan mesin harus tetap menyala selama satu semester. Walau begitu, rupanya mesin cuma dioperasikan dalam jangka waktu dua bulan saja. Kemudian yang ketiga, proyek blast furnace ini semestinya berlaku dengan rekomendasi auditor independen. Tetapi, hal ini tidak dilakukan oleh perusahaan. "Mesin (blast furnace) ini suhunya mencapai 2.700 derajat. Kalau secara mendadak di-shut down, maka kerusakannya luar biasa. Hingga hari ini, belum ada manusia yang dapat memastikan kalau dalam jangka waktu dua bulan, maka fasilitas ini dapat beroperasi layaknya normal kembali. Pada umumnya, tekonologi blast furnace ini mesti didiamkan 15 sampai 20 tahun sebelum restrart lagi," ungkap Roy Maningkas di Jakarta, Selasa (23/7/2019). Roy juga mengungkapkan, sebetulnya pada tanggal 11 Juli lalu, dia telah memberi surat opini ketidakpuasan itu kepada Menteri BUMN Rini Soemarno. Namun, rupanya Menteri BUMN Rini Soemarno tidak suka dengandissenting opinion dari Roy. Oleh sebab itu, Roy memilih mundur.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU