Mendikbud Ungkap Lima Strategi Tingkatkan Skor Penilaian PISA

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Apr 2020 22:15 WIB

Mendikbud Ungkap Lima Strategi Tingkatkan Skor Penilaian PISA

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan lima strategi agar kualitas pendidikan Indonesia dapat meningkat berdasarkan penilaian Programme for International Student Assessment (PISA). Berikut laporan koresponden Surabaya Pagi, Satrio di Jakarta SURABAYA PAGI, Jakarta - Melalui video conference setelah mengikuti rapat terbatas dengan tema Strategi Peningkatan Peringkat Indonesia dalam PISA yang dipimpin langsung Presiden Jokowi. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan Indonesia butuh lima strategi untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Karena itu, kami butuh strategi yang komprehensif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga pada 2024 atau 2025 akan terlihat peningkatan, kata Nadiem, Jumat (03/04). Strategi pertama, mengubah standar penilaian sendiri. Nantinya, Ujian Nasional (UN) akan menjadiassesment kompentensi minimum yang terinspirasi PISA dan soal-soalnya pun melekat dengan PISA. Tetapi karena PISA hanya untuk anak usia 15 tahun, maka untuk mempersiapkannya, formatassessment berstandar internasional seperti PISA akan diturunkan ke tingkat SD, SMP dan SMA. "Jadi ada setiap jenjang mengikuti standar internasional, yaitu PISA dalam pemetaan pendidikan. Karena UN standarnya lokal, tapiassessment pendidikan kita internasional, ujar Nadiem Makarim. Menurut Nadiem, yang diujikan dalamassessment berstandar internasional ini bukan hanya kognitif saja, tetapi juga karakter dan hal-hal yang berhubungan dengan norma, kesehatan mental, kesehatan moral dan kesehatan anak-anak di masing-masing sekolah. "Kita mengubah standar penilaian global, yaitu PISA, tuturnya. Strategi kedua adalah melakukan transformasi kepemimpinan sekolah. Kami akan memastikan guru-guru penggerak terbaik di berbagai daerah yang menjadi kepala sekolah dan mereka diberikan fleksibilitas dan otonomi dalam penggunaan anggaran dan penggunaan teknologi untuk meminimalisasi beban administrasi sehingga mereka bisa fokus kepada mentoring guru-guru di dalam sekolah mereka, tambahnya. Strategi ketiga, meningkatkan kualitas pendidikan profesi guru (PPG), agar dapat mencetak guru yang berkualitas. Untuk itu, pihaknya akan membuka program PPG untuk guru lokal dan internasional sehingga dapat menciptakan alumni-alumni yang lebih baik lagi. "Karena ada banyak guru-guru yang pensiun setiap tahunnya. Jadi pabrik guru kita harus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Pelatihan-pelatihan guru sekarang sifatnya jangan hanya teoritis, tapi praktik. Ada pelatihan dengan sekolah-sekolah yang kualitasnya lebih baik. Jadi bukan hanya seminar, tapi dengan interaksi antara guru dengan guru, terang Nadiem Makarim. Strategi keempat, melakukan transformasi pengajaran yang sesuai tingkat kemampuan siswa. Menurutnya, sekarang karena banyak silabus dan kebijakan mengajar sangat ketat telah membuat banyak guru yang tidak bisa mengajar dengan tingkat kemampuan siswa. "Jadi kurikulum harus lebih fleksibel dan sederhana. Orientasi kompetensi dan dibantu juga dengan platform-platform online yang membantu segmenetasi pembelajaran. Jadi semua murid tidak harus mengerjakan tugas yang sama. Misalnya murid dengan kemampuan yang berbeda mengerjakanproject yang berbeda, jelas Nadiem Makarim. Strategi kelima, filsafat bahwa semua transformasi atau perubahan hanya di kementerian akan berubah. "Kemitraan kita dengan daerah dan berbagai organisasi penggerak akan ditingkatkan. Kami percaya partisispasi masyarakat, organisasi, perusahaan-perusahaan yang punyapassion di pendidikan, efek teknologistartup di pendidikan semua dirangkul untuk menyasar pendidikan pembelajaran siswa," pungkas Nadiem Makarim.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU