Menko Perekonomian Darmin Beri Wejangan Ini Kepada Millenial

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Jul 2019 17:59 WIB

Menko Perekonomian Darmin Beri Wejangan Ini Kepada Millenial

SURABAYAPAGI.com - Mahasiswa dan generasi muda menjadi harapan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menekankan pentingnya menabung bagi mahasiswa dan pemuda. "Menabung tidak hanya untuk melindungi masa depan adik-adik semua, tapi juga bisa membantu perekonomian negara," kata menteri yang akrab disapa Opung Darmin ini dalam acara Aksi Muda 2019 di Gedung BPPT, Jakarta, mengutip Republika Selasa (30/7). Pemerintah menargetkan keterlibatan masyarakat di produk jasa keuangan bisa mencapai 75 persen dari populasi masyarakat pada 2019. Generasi muda menempati porsi hingga 24,6 persen namun budaya menabung masih rendah. Menurutnya, saat ini Indonesia masih lebih tinggi pinjaman kredit dibandingkan pernambahan tabungan. Padahal, inklusi keuangan menjadi peran penting saat ini. "Nah kenapa? Karena banyak saudara-saudara kita yang memang tidak taruh uangnya di bank. Sebenarnya itulah esensi penting inklusi keuangan kita mengharapkan semakin banyak saudara-saudara kita menempatkan uangnya di bank," ujar dia, Selasa (30/7/2019). Darmin mengatakan, jika tidak menabung sejak dini, para pelajar tidak mempunyai kesempatan banyak untuk memanfaatkan lebih jauh lembaga-lembaga keuangan yang ada. Apalagi saat ini banyak pemuda yang sudah berpenghasilan. "Kita lihat banyak pemuda yang dia ada penghasilannya. Tapi dia tidak pernah menggunakan bank. Hasil penjualannya setiap malam disimpan. Ada kesempatan yang hilang di situ. Kalau dia terbiasa masukkan uang ke bank maka bank bisa kenali dia," ujarnya. Selain itu, lanjut Darmin, semakin banyaknya mahasiswa menabung akan mampu menutup kebutuhan investasi di Indonesia. Serta, lanjutnya, bisa mengundang Penanaman Modal Asing (PMA) ke Indonesia. Darmin mengatakan seharusnya pembangunan ekonomi didanai semaksimal mungkin oleh sumber dana yang berasal dari dalam negeri atau dari penduduknya sendiri. Namun pertumbuhan Dana Pinak Ketiga (DPK) tercatat 7-8 persen, lebih rendah dari pertumbuhan kredit sebesar 10-11 persen. "Hal ini juga bisa mempengaruhi nilai tukar rupiah dan neraca pembayaran kita," kata Opung yang juga Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI). Indonesia kini diproyeksikan memiliki 65,4 juta penduduk usia 15-29 tahun. Jumlah pemuda akan bertambah di beberapa tahun mendatang dan diperkirakan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030-2040. Kelompok penduduk berusia muda yang produktif ini diharapkan akan menjadi kelompok masyarakat kelas menengah ke atas. Sehingga dapat menopang pertumbuhan konsumsi dan memberikan kontribusi besar pada laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Darmin menambahkan generasi muda juga harus akrab dengan produk-produk keuangan lainnya seperti saham, asuransi dan lain-lain. Mereka juga punya tugas mengajak lingkungan sekitar untuk melek produk keuangan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU