Meski Lockdown, Angka Kematian Makin Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Jan 2021 21:35 WIB

Meski Lockdown, Angka Kematian Makin Tinggi

i

Pelaksana Tugas (PLT) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mendapat kesempatan pertama menerima penyuntikan vaksin Covid-19 di Halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (15/1). SP/Patrik Cahyo

 

Kasus Covid di Jatim Bertambah 1.198 Dalam Sehari, Total Kasus Positif Jadi 97.243

Baca Juga: Pemkot Surabaya Kebut Pengerjaan Estetika Kota Lama 

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kasus Corona di Jawa Timur (Jatim) mencatat penambahan yang signifikan pada Jumat (15/1/2021). Data Kemenkes menyebutkan, Jatim mencatat ada penambahan kasus positif 1.198 kasus positif Covid baru. Dengan penambahan ini, jumlah total kasus positif di Jatim menjadi 97.243 kasus. Jatim juga kembali mencatat kasus angka kematian tertinggi nasional. yaitu 63 kasus kematian. dengan penambahan ini jumlah angka kematian karena Covid-19 di Jatim mencapai 6.779 kasus.

‘Rekor’ ini sangat ironis terjadi di Jatim. Pasalnya, sudah sepekan terakhir,  Jatim sedang melaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) guna lebih menekan kasus penyebaran Covid-19.

Namun, selain kasus baru dan kematian, Jatim mencatat 868 kasus pasien Covid-19 yang sembuh. Dengan begitu, jumlah pasien sembuh di Jatim berjumlah 83.199 kasus.’

Windhu Purnomo Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair)  mengatakan penyebab kenaikan kasus penularan adalah akibat dari libur panjang, saat pergantian tahun kemarin.

"Ini sepertinya bukti yang ke sekian kali bahwa libur panjang akan mengakibatkan peningkatan kasus penularan. Tapi ini harus ditunjang oleh hasil tracing," kata Windhu kepada Surabayapagi, kemarin.

Lalu, Pakar Epidemiologi Unair lainnya,  Atoillah Isfandiari mengimbuhkan, adanya vaksinasi diharapkan jadi senjata mujarab untuk melawan Covid 19. “Diumumkanya angka efikasi yang relatif tinggi yaitu 65,3 persen pada vaksin Sinovac dirasa cukup melegakan. Pasalnya, standar yang diberikan WHO sebesar 50 persen, sehingga paling tidak, angka efikasi yang diumukan telah melampaui.

Ato, sapaan karibnya, mengatakan bahwa diumumkannya angka efikasi vaksin tersebut menjadi salah satu bentuk menjunjung tinggi kejujuran ilmiah secara bertanggung jawab dan upaya menyakini bahwa efikasi diperoleh melalui uji klinis yang sesuai dengan asas good clinical practice (GCP).

“Kalau enggak jujur bisa saja akan dilaporkan nilai yang lebih tinggi akan lebih tinggi. Tapi dengan angka segitu itu artinya bahwa aplikasi itu diperoleh secara bertanggung jawab,” ujar Ato yang juga Wakil Dekan II FKM ini.

Banyaknya Korban jiwa di Jatim karena Covid 19 bahkan  membuat prihatin 13 pimpinan FK (Fakultas Kedokteran) se-Jatim. Mereka adalah FK Universitas Airlangga, FK Universitas Brawijaya, FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, FK Universitas Hang Tuah, FK Universitas Negeri Jember, FK Universitas Muhammadiyah Malang dan FK Universitas Islam Malang. Selain itu,  FK Universitas Katolik Widya Mandala, FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, FK Universitas Ciputra, FK Universitas Surabaya, FK Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan FK Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Dekan FK Unair Budi Santoso mengatakan, pernyataan sikap tersebut berisi keprihatinan dan duka cita atas meningkatnya kasus Covid-19 yang telah banyak memakan korban jiwa baik pada tenaga kesehatan maupun masyarakat umum di Indonesia.

"Kami juga mengapresiasi dan mendukung seluruh tenaga kesehatan baik medis maupun non-medis yang telah berjuang dalam penanganan kasus Covid-19," kata Budi,kemarin.

Dalam pernyataan sikap ini juga mengimbau kepada para tokoh masyarakat untuk tetap menjadi panutan kepada komunitasnya dalam hal pencegahan penularan dan penanganan Covid-19.

 

PPKM Diperluas

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Karena masih tingginya kasus Corona ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menambah empat daerah yang melaksanakan PPKM.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan empat daerah tambahan yang melaksanakan PPKM di antaranya adalah Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.

“Penambahan PPKM ini demi kemaslahatan kita bersama. Jangan bosan untuk terus disiplin protokol kesehatan. AYo kita saling jaga agar Jatim bisa segera lepas dari belenggu Covid-19 ini. Kita harus optimistis, Insya Allah Jatim bisa,” katanya, Jumat (15/1/2021).

Dia mengatakan empat daerah baru PPKM ini menambah total PPKM di Jatim sehingga menjadi 15 daerah. Sebelumnya hanya 11 daerah yang melaksanakan PPKM selama 11 - 25 Januari 2021, di antaranya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Lamongan, Ngawi dan Blitar.

Penetapan PPKM daerah baru ini berlaku sejak ditetapkan pada 13 Januari 2021 sesuai Keputusan Gubernur No.188/1/KPTS/013/2021.

Kemudian, Sekdaprov Heru Tjahjono, yang telah menerima vaksin untuk pertama kalinya Kamis (14/1/2021), juga memberikan motivasi langsung kepada para calon penerima vaksin di Kota Surabaya. Dirinya kembali memastikan bahwa Vaksin Covid-19 ini aman dan halal karena sudah mendapat ijin BPOM dan Sertifikat Halal dari MUI

"Tidak perlu takut. Saya alergi dan saya disuntik. Tidak merasa panas dan dingin atau apa. Vaksin ini benar-benar aman," cerita Heru Tjahjono, Jumat (15/1/2021).

Secara khusus, Heru mendampingi Plt Walikota Surabaya Wisnu Saktibuana dan beberapa jajaran Forkopimda Pemkot Surabaya yang mendapat kesempatan divaksin pertama. Melalui pendampingan tersebut, diharapkan para calon penerima vaksin bisa merasa lebih yakin akan keamanan vaksin sehingga bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat.

Selain itu, Heru Tjahjono juga berpesan kepada setiap petugas vaksin untuk selalu menunjukkan ampul vaksin kepada calon penerima vaksin sebelum disuntik. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan kepastian keamanan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa yang divaksin adalah benar-benar vaksin Covid-19 jenis Sinovac.

Baca Juga: Atasi Banjir dari Saluran Air di Seluruh Kampung

"Sebelum divaksinkan, vaksinnya harus ditunjukkan kepada yang divaksin bahwa ini adalah betul vaksin Sinovac dan dalam kondisi baik," pesan Heru.

 

Tensi Darah Whisnu Tinggi

Sementara itu, Plt Walikota Surabaya Wisnu Saktibuana mengimbau semua kalangan masyarakat Kota Surabaya untuk menjadi berani menjalani vaksin dan melakukan 3M. Keberanian ini disebutnya sebagai bentuk keberanian untuk menjaga keluarga, diri dan negara.

"Vaksinasi ini adalah ikhtiar bersama kita untuk terbebas dari pandemi Covid-19," tutur Wisnu.

Dalam pelaksanaan vaksin, Plt Walikota Wisnu sempat harus mengulang proses screening kesehatan. Hal ini disebabkan pada proses screening di meja kedua, hasil tensi darahnya menunjukkan angka yang tinggi. Namun pada screening kedua, tekanan darahnya dinyatakan normal dan siap untuk divaksin.

Pasca divaksin, kepada awak media dirinya mengaku tidak merasakan gejala efek samping apapun. Walaupun tensinya sempat dinyatakan lebih tinggi dari normal, setelah divaksin dirinya tidak merasa pusing, mual atau gejala klinis lain.

Total terdapat 15 orang yang dijadwalkan mendapat vaksin pertama di Kota Surabaya. Selain Plt Walikota Wisnu beserta istri, Dini Syafariah Endah, 13 orang penerima vaksin lain adalah Ketua DPRD Kota Surabaya, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Kajari Tanjung Perak, Ketua IDI Surabaya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Kepala Cabang Utama BPJS Kesehatan Surabaya, Kepala Bidang Keperawatan RSUD dr. M. Soewandhi, Ketua PPNI Surabaya dan Wakil Ketua DPRD Surabaya. arf/pat/ri

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU