Home / Surabaya : Ramadhan dan

Meski Sudah Diobrak, Masih Berani Ngetrek di Depan Pos Polisi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 13 Mei 2019 08:58 WIB

Meski Sudah Diobrak, Masih Berani Ngetrek di Depan Pos Polisi

SURABAYAPAGI.com - Bulan suci Ramadhan berjalan genap sepekan. Lantunan kumandang tilawah bergema di speaker-speaker masjid dan mushola, Bada tarawih ditiap malam. Suasana yang tak pernah bisa disembunyikan dari Ramadhan. Namun, tradisi Ramadhan tersebut masih saja sedikit dinodai oleh tradisi Ramadhan lainnya yakni balap motor liar. Balap kuda besi itu masih menyeruak di beberapa ruas jalan protokol di Surabaya. Tak tanggung-tanggung, mereka pun berani mengadu cepat kuda besinya di jalan Ahmad Yani, yang lokasinya tak jauh dari Mabes Polda Jatim. Berikut penelusuran wartawan Surabaya Pagi, Firman Rachmanudin, Sabtu (11/5/2019) akhir pekan kemarin sempat menyusup di kerumunan kelompok pemuda balap liar. ==== Sabtu (11/5/2019) malam, langit Surabaya cukup cerah disepanjang jalan. Mobilitas pengendara masih terlihat, meski tak sepadat jam-jam kerja. Gaung tilawah berangsung mereda, digantikan hiruk pikuk tengah kota. Malam itu, jam ditangan menunjukan pukul 23.38 WIB. Sepanjang pusat kota sedari jalan Panglima Sudirman, Urip Sumoharjo hingga Raya Darmo masih terpantau ramai. Kanan kiri trotoar jalan digunakan ajang pamer kendaraan. Sesekali, beberapa gerombol muda-mudi berarak di sepanjang jalanan utama kota pahlawan ini. Merekalah yang terlihat paling dominan diantara para pengendara lain. Sebab, banyak diantaranya yang tak melengkapi standar keamanan berkendara. Tak jarang, gerombolan ini menurunkan laju gas motornya hanya untuk bercengkrama satu dengan lainnya. Jadi Tontonan Warga Menjelang Minggu (12/5/2019) pukul 00.45 WIB dinihari , suasana kota makin riuh saja. Sabtu (11/5) malam telah berganti Minggu (12/5) dini hari. Setidaknya itulah yang terlihat dari pantauan Surabaya Pagi di seputaran jalan Ahmad Yani. Satu persatu pengendara motor yang didominasi muda-mudi ini memarkirkan kendaraannya ditepi-tepi jalan. Mulai pertigaan Ahmad Yani-Margorejo hingga Jatim Expo Surabaya. Jika boleh ditaksir, ratusan motor dan pengendara mulai memadati celah kosong bahu dan trotoar jalan. Rupanya, mereka hendak menyaksikan aksi kuda liar (balap liar,red) yang akan disajikan para bikers jalanan. Muchlis, pemuda 21 tahun asal Tuban yang bekerja sebagai pramusaji sebuah restoran di mall Surabaya datang menggunakan motor honda C70 nya. Ia nampak sumringah menikmati tontonan yang juga bisa bikin ngeri ini. Balap Liar di Surabaya-Sidoarjo "Wah asyik niki mas, biasane balap e jam loro lagi mulai, ndek dalan sing kono (sambil menunjuk ring road Ahmad Yani sisi Timur arah Waru Sidoarjo) - (Wah asyik ini mas, biasanya balapnya baru dimulai jam dua, di jalan sebelah sana)," kaya Muchlis. Muchlis memang penikmat motor herex (sebutan motor yang digunakan untuk balap liar,red). Bahkan, Muchlis hafal betul jadwal balap liar baik di Surabaya maupun Sidoarjo. "Wingi nang Sidoarjo luwih rame mas. Ndik Bypass. Ngene iki, Sabtu pancen rame. Kamis wingi yo nak kene onok. Pancen pas ape sahur. Seneng seh delok, tapi lek pas onok sing tibo iku baru ngeri. (Kemarin di Sidoarjo ramai mas, di Bypass. Gini kalau Sabtu memang ramai. Kamis kemarin juga di sini. Memang jrlang sahur, Senang lihat, cuma kalau pas jatuh itu ngeri," selorohnya dengan logat jawa Tubanan. Beraksi di Depan Pos Polisi Waktu berlalu, raung dan gemuruh suara motor pun tak terbendung lagi. Puluhan motor berjajar tepat di pemberhentian traffic light Ahmad Yani depan pos lantas Polrestabes Surabaya. Weeeng, suara dari knalpot dan deru mesin puluhan motor memekikkan telinga. Joki balap liar inipun terbilang nekat. Mereka bahkan melawan arah untuk kembali mengambil posisi start di Traffic Light tersebut. Pengguna jalan lainnya pun dibuat ketar-ketir karena ulah para joki kuda liar ini. Para joki kuda liar ini merasa jika apa yang dilakukannya adalah hobi dan passion. Salah satu yang berhasil Surabaya Pagi wawancarai adalah Roby. Pemilik motor Ninja R dua tak warna hijau dengan aksen kuning. Ia mengaku merombak mesin dan mencari formula agar motornya mampu melaju kencang dari standar pabriknya. "Sudah habis jutaan ini mas. Namanya hobi. Ndak ada takut sih. Kalau takut atau ragu itu malah bisa bikin kita gak konsen. Terus jatuh," ujar pemuda asal Kedurus itu sembari berlalu usia menjawab singkat. DIgerebek Polisi Sekira satu jam lebih, entah beberapa kali start para joki itu dilakukan. Dari arah Timur jalan Margorejo suara sirine mobil patroli polisi membuyarkan pesta raja jalanan. Tampak mobil dinas 902 unit lantas polsek Wonocolo Surabaya mendekati gerombolan penonton dan para pembalap liar itu. Mereka semburat saat dua polisi keluar dari mobil patroli membawa tongkat polisi type T. "Ayo buyar-buyar," seru salah seorang anggota. Meski berhasil dihalau, ratusan pemuda dan motornya itu hanya berputar arah dan masih saja hendak melakukan balap liar kembali. Balap liar di Surabaya memang tak melulu menunggu datangnya bulan suci Ramadhan. Namun, momentum Ramadhan kerap digunakan para penikmat aspal jalanan ini untuk unjuk gigi terutama pada jam-jam jelang waktu sahur. Akan Digiat Patroli Sahur Kasat Lantas Polrestabes Surabaya , AKBP Eva Guna Pan Pandia menegaskan akan menindak aksi balap liar yang kerap meresahkan warga. "Akan segera kami tindak lanjuti dengan mengerahkan anggota untuk berpatroli di seputaran wilayah rawan balap liar," singkat Pandia, Minggu (12/5) Begitupun Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho. Kapolrestabes baru ini dengan tegas akan melakukan upaya konkrit guna mengurangi potensi gangguan kamtibmas di Surabaya utamanya saat Ramdahan. "Insya alloh akan digiatkan patroli sahur dan subuh baik skala kecil maupun besar, untuk antisipasi gangguan kamtibmass termasuk balap liar itu," tegasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU