Momentum Nataru Picu Inflasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Jan 2019 08:37 WIB

Momentum Nataru Picu Inflasi

SURABAYAPAGI.com - Badan Pusat Statistik Jawa Timur merinci penyebab inflasi bulan Desember. Di antaranya dipicu oleh naiknya beberapa harga kebutuhan pokok menjelang hari natal dan tahun baru. Selain itu, periode libur sekolah juga turut mendorong terjadinya inflasi, khususnya pada sub kelompok transportasi. BPS juga menyebut jika bulan Desember 2014 merupakan inflasi tertinggi yaitu sebesar 2,38 persen. Sedangkan inflasi terendah pada bulan Desember 2009 Meski demikian hingga Desember 2018, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,60 persen, yaitu dari 133,01 pada bulan November 2018 menjadi 133,81 pada bulan Desember 2018. Inflasi Jawa Timur pada Desember 2018 lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,62 persen. Inflasi Desember 2018 juga lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2017, dimana pada bulan Desember 2017 mengalami inflasi sebesar 0,71 persen. Apabila dilihat trend musiman setiap bulan Desember selama sepuluh tahun terakhir (2009-2018), seluruhnya terjadi inflasi, ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Teguh Pramono, dalam Jumpa Pers, di kantornya, kemarin. Penghitungan angka inflasi di 8 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur selama Desember 2018, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar yaitu mencapai 0,72 persen, diikuti Malang dan Surabaya 0,65 persen, Banyuwangi 0,55 persen, Sumenep 0,51 persen, Jember 0,49 persen, Kediri 0,29 persen, dan Madiun sebesar 0,25 persen Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok mengalami deflasi. Kelompok yangmengalami inflasi tertinggi adalah kelompok Bahan Makanan sebesar 1,91 persen, sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok Sandang sebesar 0,10 persen. Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Jawa Timur bulan Desember 2018 ialah telur ayam ras, tarif angkutan udara, dan daging ayam ras. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar deflasi ialah bawang putih, emas perhiasan, dan salak. Laju inflasi tahun kalender Jawa Timur di bulan Desember 2018 mencapai 2,86 persen, angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender di Bulan Desember 2017 sebesar 4,04 persen. Kelompok komoditas inti mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, komponen yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,83 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi sebesar 2,06 persen.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU