Negosiasi China dan AS di Shanghai Perlu Belajar dari Kunjungan Mantan Pres

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 30 Jul 2019 16:59 WIB

Negosiasi China dan AS di Shanghai Perlu Belajar dari Kunjungan Mantan Pres

SURABYAPAGI.com - Shanghai, saksi bisu pertemuan perdana Amerika Serikat dan China setelah pertemuan KTT G20 di Osaka, Jepang. Tidak banyak harapan yang dipanjatkan. Pertemuan pada hari selasa ini memberikan suasana yang penuh dengan kepesisimisan akan jalan pintas penyelesaian perang dagang. Para perunding yang dipimpin oleh perwakilan perdagangan Amerika Serikat Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dari pihak AS. Sementara dari China ada Wakil Perdana Menteri Liu yang sebelumnya telah bolak-balik antara AS dan China dalam negosiasi perdagangan. Pembicaraan di Shanghai juga menjadi pertama kalinya bagi Menteri Perdagangan China Zhong Shan untuk memainkan perannya secara langsung. Pertemuan di Shanghai ini terlihat sepi dan biasa saja. Hal ini terjadi akibat sorotan media yang dibatasi oleh China. Tidak jelas apa alasannya, yang pasti sejak agenda perjalanan delegasi tidak ada keramaian dari berbagai media. Selain itu, pihak China akan menyelenggarakan makan malam di Fairmont Peace Hotel pada Selasa malam. Naumn, suasana sepi tampak terlihat di hotel Hyatt on the Bund sebagai tempat delegasi AS menginap. Minimnya sorotan atas pertemuan ini nampaknya jadi upaya pemerintah China untuk mempertahankan kontrol pada semua informasi terkait dengan pembicaraan perdagangan. Sekaligus sebagai cara untuk menjaga harapan tetap terkendali. Hanya media pemerintah China dan beberapa akun media sosial tertentu yang diizinkan untuk melaporkan atau bahkan mengomentari pembicaraan perdagangan, yang akan berusaha untuk membangun gencatan senjata yang disepakati oleh Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di KTT Osaka. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Xinhua News Agency pada hari Selasa mengatakan bahwa delegasi perdagangan AS harus belajar dari kunjungan mantan Presiden AS Richard Nixon di Shanghai pada tahun 1972. Ketika itu Nixon menandatangani Komunike Shanghai dengan harapan tulus untuk menormalkan hubungan bilateral dengan Beijing. "Hari ini sekali lagi di kota metropolitan Shanghai, negosiator AS perlu menunjukkan ketulusan yang sama dan, yang lebih penting, harapan yang wajar dalam perundingan perdagangan untuk menormalkan hubungan perdagangan bilateral," tulis Xinhua. Sebelumnya, China telah berusaha mempersempit ruang lingkup pembicaraan pada minggu ini untuk fokus pada masalah perdagangan secara langsung sambil mengesampingkan masalah struktural jangka panjang.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU