Negosiasi Progam Rudal Tak Pernah Ada

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Jul 2019 19:30 WIB

Negosiasi Progam Rudal Tak Pernah Ada

SURABAYAPAGI.com - Iran membantah bahwa pihaknya bersedia bernegosiasi terkait program rudal balistiknya. Pernyataan ini bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh diplomat utama Amerika Serikat (AS). Bantahan ini sekaligus melemahkan pernyataan Presiden Donald Trump bahwa Washington telah membuat kemajuan dalam perselisihannya dengan Teheran. "Rudal Iran benar-benar dan dalam kondisi apa pun tidak dapat dinegosiasikan dengan siapa pun atau negara mana pun, titik," kata juru bicara misi diplomatik Iran untuk PBB di Twitter seperti dilansir dari Reuters, Rabu (17/7/2019). Iran telah berulang kali mengesampingkan negosiasi berdasarkan sanksi dari Washington. Sudah lama dikatakan program rudal balistiknya bersifat defensif dan tidak bisa dinegosiasikan. Sementara Menlu Iran membalas seruan Presiden AS Donald Trump untuk negosiasi nuklir baru yang mencakup program rudal balistiknya, menuduh Amerika menghancurkan Timur Tengah ke dengan menjual senjata kepada sekutu di Teluk. Mohammad Javad Zarif, menteri luar negeri Iran, membuat komentar ini dalam wawancara di NBC News pada Senin, mengutip laporan Aljazeera. Dia mengatakan Iran hanya akan duduk dengan Amerika Serikat jika mencabut sanksi ekonomi yang telah dijatuhkannya pada Teheran dan bergabung kembali dengan perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkannya tahun lalu. Trump menarik AS keluar dari kesepakatan multilateral yang penting itu dengan mengatakan ia ingin menegosiasikan kesepakatan baru yang juga membahas program rudal balistik Iran dan dukungan untuk kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah. Sebelumnya misi Iran di PBB juga telah membantah laporan yang diterbitkan Associated Press (AP) Teheran berkenan menegosiasikan program rudalnya. Dalam laporannya, AP mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Kami mengesampingkan interpretasi AP dari pernyataan Zarif dalam sebuah wawancara dengan NBC, kata misi Iran di PBB, seperti dilaporkan kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA). Dalam wawancara dengan NBC, Zarif mengatakan jika AS ingin berunding dengan Iran, mereka harus berhenti menjual senjata ke kawasan Timur Tengah. Jadi jika mereka ingin berbicara tentang rudal kita, mereka harus terlebih dulu berhenti menjual semua senjata ini, termasuk rudal, ke wilayah kita, ujarnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU