Ninoy Ungkap Pelaku Penganiayaan yang Minimpa Dirinya Saat PA 212

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Okt 2019 09:26 WIB

Ninoy Ungkap Pelaku Penganiayaan yang Minimpa Dirinya Saat PA 212

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Korban kasus penganiayaan, Ninoy Karundeng, menceritakan kejadian yang dialami dirinya. Ia menyebut ada sosok habib dalam kasusnya itu. Saat bercerita, Ninoy mengatakan pada saat itu sang habib berpengaruh besar terhadap massa, semua perkataan habib diikuti oleh massa aksi, termasuk rencana membunuh dirinya. "Massa ini mengikuti perintah (habib). Jadi habib ini ngomong apa diiyakan," kata Ninoy di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/10/2019) Lebih lanjut, sang habib juga sempat menanyakan kepada tim medis mengenai ketersediaan ambulans untuk mengangkut jasad Ninoy usai dieksekusi. Sang habib disebut Ninoy sempat mengancam membunuhnya dengan menggunakan kapak untuk membelah kepalanya dan membuang jasad Ninoy menggunakan ambulans di lokasi-lokasi kerusuhan. "Jadi medisnya sampai ditanyakan mana, nyediakan ambulans gitukan. Mau disediakan ambulans untuk membelah kepala saya. Di situlah saya ketakutan yang paling gila itu. Saya inget wah ini kelakuan ISIS nih saya mau di eksekusi ala ISIS nih," ungkap Ninoy. Dalam cerita Ninoy itu, dia mengaku sempat memohon untuk dilepaskan dan tidak dibunuh oleh sang habib. Namun habib itu menolak permintaan Ninoy. Ninoy mengaku tetap mengalami penganiayaan saat itu. "Oh iya, saya ngemis-ngemis tentu saya mohon please saya jangan dibunuh, saya takut dibunuh, saya masih ingin hidup," kata Ninoy. "Apa jawabannya, jawabanya apa? kamu kalau sudah mau mati nggak usah gitu. Semua itukan kehendak Allah. Mati hidup kehendak Allah bukan di tangan kami," kata Ninoy menirukan suara sang Habib. Ninoy belum mengetahui apakah sosok habib itu sudah diamankan polisi atau belum. Dia juga sempat menjabarkan ciri-ciri habib itu. "Ciri-ciri habib itu dia orangnya berjenggot panjang, hidungnya agak mancung, kulitnya kecoklatan lah, menggunakan pakaian jubah putih. Kayak jubah itu putih, gamis apa namanya," ujar Ninoy. Terkait kasus ini, polisi telah menetapkan 11 orang tersangka. Sepuluh dari sebelas tersangka tersebut ditahan polisi. Kasus ini mencuat setelah Ninoy disebut diculik sekelompok orang saat berada di tengah aksi di Pejompongan, Jakarta Pusat. Saat itu, Ninoy memotret orang-orang yang terkena gas air mata saat demo pada Senin, 30 September 2019.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU