Optimalkan Potensi ABK dengan Kebebasan Beraktivitas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Mar 2020 22:52 WIB

Optimalkan Potensi ABK dengan Kebebasan Beraktivitas

SURABAYA PAGI, Surabaya - Selama ini, sebagian orang sering memandang rendah potensi yang ada pada Anak Berkebutuhan Khusus atau biasa disebut ABK. Sebenarnya dibalik kekurangan mereka, terdapat potensi maupun kelebihan. Karenanya, Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus, Menggelar kegiatan workshop kreativitas yang dapat membuktikan kepada masyarakat bahwa sebenarnya potensi, bakat, maupun minat ABK dapat dioptimalkan. Workshop Kreativitas tersebut dihadiri oleh 247 peserta, mulai dari terapis, guru sekolah, akademisi, maupun pemerhati ABK. Mereka (anak ABK) juga ikut berpartisipasi, salah satunya adalah melalui kegiatan menyanyi bersama orangtua dan anak (ABK). Kegiatan tersebut diadakan di Ruang Kuliah Anatomi Fakultas Kedokteran UNAIR. Hasil karya mereka berupa fotografi (kerjasama dengan LPK) dipamerkan diluar ruangan dan bisa dinikmati peserta workshop. Foto yang dipamerkan juga dapat dibeli seharga 5000 rupiah. Profit penjualan akan disalurkan langsung kepada ABK yang menciptakan karya yang bersangkutan. Dr. Sawitri Retno Hadiati, selaku ketua yayasan Peduli Kasih ABK mengatakan, sejak didirikan pada 2012 lalu berdasarkan pengalaman pribadi, tidak berbayar (gratis), dengan harapan dapat dijadikan sebagai wadah bagi sesama orangtua beserta ABK agar bisa bertemu dengan pejuang sesamanya. "Saat ini sudah ada tiga cabang yayasan (Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto) yang biasanya digunakan untuk kegiatan pelatihan fotografi, menyanyi, menari, dan lainnya tuturnya. Lebih lanjut, ia juga memberikan beasiswa istimewa (sekarang disebut beasiswa kreativitas) kepada dua ABK terpilih berdasarkan hasil seleksi, komitmen, dan kerjasama orangtua. Dua ABK terpilih tersebut diantaranya M. Alif Wahyu dan Ryan Dwi. Beasiswa yang diberikan bukan berupa uang, tapi berupa fasilitas. Tahun lalu senilai 250 ribu, sekarang senilai 500 ribu tegasnya. Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR, Prof Dr. Sutojo, dr, SpU(K) dalam sambutannya mengatakan, terkait potensi ABK yang harus dioptimalkan untuk menciptakan generasi ABK yang mandiri dan mampu secara finansial. Pihaknya meminta agar workshop ini bisa diadakan setiap 6 bulan sekali yang Sekaligus sebagai ajang pameran fotografi dan berbagai hasil karya ABK seperti kerajinan tangan, totebag, aksesoris, lukisan dan lainnya. Okupasi terapis Rs. Haji, Fajar Suryani, STr.Kes, menerangkan bahwa ABK harusnya tidak hanya dibuat senang saja, tapi minatnya juga harus digali lebih lanjut dan diarahkan, itulah poin utama yang harus dicari dalam rangka mempersiapkan ABK untuk mandiri secara finansial. "Nah sekali lagi, disinilah peran utama orang tua ABK dibutuhkan agar potensi, bakat, dan minat yang dimiliki ABK dapat berkembang secara optimal," pungkas Suryani.indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU