Orang Hakka Mendominasi Wilayah Tambang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 26 Nov 2019 08:25 WIB

Orang Hakka Mendominasi Wilayah Tambang

Kisah Perantau Tiongkok Mendarat di Surabaya (6) Perantauan orang Tionghoa di Indonesia umumnya berasal dari dua propinsi besar di Tiongkok. Yaitu Propinsi Fujian dan Propinsi Guangdong. 2 Propinsi ini secara geografis terletak di sebelah tenggara Tiongkok yang dekat dengan wilayah perairan laut. Para perantauan tersebut mulai datang dan tersebar ke Indonesia mulai abad ke 16 sampai abad ke 19. Kontributor SurabayaPagi, Zhen Cheng SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Berdasarkan penelusuran, setiap perantau yang datang ke Indonesia umumnya membawa kebudayaan suku bangsanya sendiri-sendiri, termasuk di dalamnya termasuk bahasa. Selain bahasa Mandarin, ternyata masih ada 4 dialek bahasa daerah Tiongkok di Indonesia yang cukup banyak penggunanya, yakni: dialek Hokkian, dialek Teochiu, dialek Hakka dan dialek Kanton. Kepandaian dalam berdagang bangsa Tiongkok setelah berabad-abad lamanya ternyata masih tampak jelas pada keturunannya saat ini menetap di Indonesia. Mereka disebut etnis Tionghoa. Rata-rata dari mereka sangat ulet, rajin dan tahan ujian. Perantauan orang Hokkian dan keturunannya yang telah berasimilasi sebagian besar tersebar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Barat Sumatra. Perantauan Tionghoa yang lain adalah orang Teochiu, yang berasal dari pantai Selatan Tiongkok daerah pedalaman Shantou, bagian timur propinsi Guangdong. Tempat tinggal mereka berada di pedalaman propinsi Guangdong yang terdiri dari daerah yang bergunung kapur dan tandus Selama berlangsungnya gelombang imigrasi mulai tahun 1850 sampai tahun 1930, orang Hakka adalah yang paling miskin diantara para perantau asal Tiongkok lainnya. Mereka bersama-sama orang Teochiu dipekerjakan di Indonesia untuk mengeksploitasi sumber daya alam. Saat ini orang Hakka mendominasi masyarakat Tionghoa di wilayah-wilayah tambang, seperti di Kalimantan, Sumatra, dan Bangka dan Belitung. Di sebelah barat dan selatan daerah asal orang Hakka di propinsi Guangdong tinggallah orang Kanton (Konghu). Orang Kanton terkenal di Asia Tenggara sebagai kuli pertambangan. Mereka datang merantau ke Indonesia secara berkelompok pada waktu yang sama dengan orang Hakka, namun keadaan mereka berlainan. Umumnya mereka datang dengan modal yang lebih besar, dan mereka datang dengan ketrampilan teknis dan pertukangan yang tinggi. Walaupun para perantauan Tiongkok terdiri dari berbagai asal, namun dalam pandangan orang Indonesia mereka hanya dikategorikan ke dalam dua golongan : -Tionghoa Peranakan : Hasil perkawinan campur antara orang Tionghoa dan orang asli Indonesia (pribumi) yang sudah beranak-pinak, lahir, besar dan tinggal di Indonsia. -Tionghoa Totok : Orang Tiongkok yang lahir di Negara asalnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU