Otak Pria Ini Dipenuhi Cacing Pita karena Sering Makan Makanan Mentah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Mar 2018 09:22 WIB

Otak Pria Ini Dipenuhi Cacing Pita karena Sering Makan Makanan Mentah

SURABAYAPAGI.com - Makan makanan mentah mungkin jadi salah satu gaya hidup masyarakat modern, terutama yang berasal dari Jepang. Makanan khas Jepang yang disajikan mentah, kerap mudah sekali kita temukan di restoran di kota-kota besar. Tetapi jika tidak benar dalam pengolahannya, bukan sehat yang akan kita dapatkan. Bahkan jika bahan baku yang digunakannya tidak bersih, cacing bisa memasuki tubuh kita. Bahkan bisa masuk ke dalam otak. Banyak kejadian di berbagai belahan dunia, jika seseorang terkena cacing pita yang sangat parah. Bahkan pria yang satu ini merasakan, bagaimana otaknya dipenuhi dengan cacing pita, usai senang sekali mengonsumsi makanan mentah. Seorang pria paruh baya di Cina, harus dikirim ke rumah sakit oleh anggota keluarganya. Ia menderita sakit kepala parah dan mual selama setengah tahun terakhir. Dan dokter terkejut, saat menemukan lebih dari 30 telur cacing pita yang menetas di otak pria bernama Wu, memiliki ukuran sekitar satu sentimeter. Para ahli percaya bahwa, cacing pita telah melahap otak Wu, saat dia memakan babi yang terinfeksi. Dan tidak dimasak atau kurang matang. Pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) menunjukkan, lusinan kantung yang terisi di otak. Kantungnya, yang dikonfirmasi sebagai telur cacing pita, telah memberi Wu hydrocephalus - cairan akumulasi yang berlebihan di otak. Pria berumur 46 tahun dari Guizhou, China barat daya itu, didiagnosis menderita neurocysticercosis. Di mana ia menunjukkan gejala sakit kepala, muntah dan kejang. Dia menjelaskan kepada dokter bahwa, sebelumnya dia sudah makan daging mentah. Wu harus menjalani craniotomy, sehingga dokter bisa mendapatkan akses ke otaknya. Dan mengeluarkan telur serta larva dengan hati-hati. "Beberapa larva dapat terlihat bergerak dalam telur," kata Dr Yang Ming dari Rumah Sakit Terafiliasi di Guizhou Medical University, kepada Guizhou Metropolitan pada 1 Maret. Dr Yang mengatakan bahwa, telur-telur tersebut tersebar di dalam otak. Dan dia harus berhati-hati untuk tidak memecahkan telur, selama operasi berlangsung. Wu dikirim ke unit perawatan intensif setelah operasi. Dia dijadwalkan untuk menerima perawatan lanjutan, untuk 'membunuh cacing pita'. Dr Yang menjelaskan bahwa, mereka harus memastikan tidak ada parasit mati yang berada di otak. Jika tidak, itu bisa menyebabkan kerusakan serius pada jaringan otak, saat telur menetas menjadi cacing. Infeksi dengan cacing pita babi atau daging sapi dewasa dapat disebabkan oleh makan makanan mentah. Atau yang dimasak dengan tidak baik, yang mengandung larva cacing pita. Larva tumbuh menjadi cacing dewasa di usus, dan bisa menyerang daerah lain, seperti otot dan otak. Mereka lebih sering ditemukan di daerah berkembang di dunia seperti Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. Beberapa cacing dewasa bisa tumbuh hingga 10 meter panjangnya. (viv/01)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU