Over Stay 3 Bulan, Imigrasi Tanjung Perak Deportasi WNA Asal Singapura

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 17 Jan 2021 14:56 WIB

Over Stay 3 Bulan, Imigrasi Tanjung Perak Deportasi WNA Asal Singapura

i

Petugas Imigrasi Tanjung perak saat memberikan keterangan pers. SP/ Sem

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Padi ditanam tumbuh ilalang. Begitu kira-kira ungkapan yang tepat untuk menggambarkan nasib Bryan Yee, WNA asal Singapura.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

Alih-alih berharap mendapat jabatan dan uang bila datang ke Indonesia, Bryan justru diamankan petugas karena melebihi izin tinggal (over stay) selama 90 hari atau 3 bulan.
 
"Yang bersangkutan akan kita pulangkan pagi ini pukul 9:55 WIB. Kita pulangkan menggunakan pesawat scoot airlines melalui bandara Juanda," Kepala Seksi Inteldakim Kanim Tanjung Perak, Washington Saut Dompak Napitupulu, Sabtu (16/01/2020) kemarin
 
Bryan sendiri masuk ke Indonesia secara legal melalui bandara internasional Juanda pada 17 Maret 2020 dengan menggunakan bebas visa kunjungan. 
 
Masa berlaku visa bebas kunjungan yang dimilikinya berakhir pada 5 Oktober 2020. Sesuai dengan aturan, ia harus melakukan perpanjangan izin tinggal kembali. Namun, Brian tidak melakukan izin tinggal hingga kemudian pada 6 Januari 2020 Imigrasi pun mengamankan Brian.
 
"kita amankan di mes pria Unesa di Lidah. Yang bersangkutan sebagai salah satu unsur pelatih basket putri Unesa," jelasnya
 
Menurut Washington, kedatangan Bryan ke Indonesia atas undangan dari salah satu organisasi olahraga di Surabaya guna memberikan pelatihan bagi tim basket putri yang tengah mempersiapkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2021. 
 
"Dari penjelasan yang bersangkutan, ia akan diberi posisi (jabatan) oleh saya sebutnya oknum dalam organisasi tersebut," katanya 
 
"Setelah sepakat, yang bersangkutan kemudian memberikan pelatihan tertutup kepada atlet basket putri Unesa," tambahnya
 
Hingga saat ini pihak imigrasi terus mendalami kasus tersebut. Unesa sebagai tuan rumah yang menampung Bryan sendiri pun mengelak tatkala ditanya oleh petugas imigrasi.
 
"Pihak Unesa tidak mengetahui, ada organisasi yang menyewa mes mereka. Dan mereka mengaku tidak mengetahui ada orang asing di sana," akunya
 
Sementara itu Bryan saat ditanyai terkait siapa oknum yang mengundangnya untuk melatih tim basket putri Unesa, ia menyebut berasal dari pejabat pemprov. 
 
"Kita panggilnya Ambon. Dia orang pemprov dan juga punya posisi di KONI," katanya
 
Lebih lanjut ia mengaku, pria yang selalu dipanggil Ambon ini pun yang mengurus penginapannya di mes Unesa. Selain mengurus, Ambon ini juga yang menjanjikan sejumlah uang dan jabatan kepadanya.
 
"Katanya mau dikasih uang ke aku, setelah sebulan aku tanya katanya bulan depan, bulan depannya aku tanya katanya bulan depannya lagi, sampai izin tinggalku habis," katanya. Sem

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU