Padukan Ballet dan Tarian Tradisional

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 29 Jan 2020 21:02 WIB

Padukan Ballet dan Tarian Tradisional

Clasical Chinese Dance SURABAYAPAGI.COM, Surabaya Pakuwon Mall dikejutkan dengan pementasan Clasical Chinese Dance, yang merupakan karya Hellena Aprilia. Gadis yang berasal dari Kota Surabaya ini menyajikan pementasan yang memadukan Ballet dengan tarian khas atau tradisional dari negara Taiwan. Hellena mengaku bila pementasannya tersebut merupakan inspirasi dan pengalamannya selama berada di Taiwan ketika sedang melanjutkan perkuliahan S1. Dalam membuat karya Clasical Chinese Dance, Hellena berbagi kepada Tim SurabayaPagi mengatakan, bila ia mencari dari beberapa sumber dan memilih lagu asli tradisional Taiwan sebagai musik pengiring dalam pementasannya tersebut. Saya mencari dari beberapa sumber dan lagu ini saya pilih dari lagu tradisional Taiwan, kemudian musiknya dari orcestra. Untuk proses sendiri sebetulnya saya baru sampai di Surabaya (12/01), namun sebelumnya saya sudah mencari-cari ketika masih berada di Taiwan. Lagunya sendiri sekitar dua minggu, untuk koreo geraknya juga sama. Jadi kalau digabungkan untuk proses karya ini sekitar tiga mingguan, ungkap hellena. Hal yang paling rumit menurut Hellena ialah ketika ia masih harus mencari musik yang tepat, ketika ia sudah menemukan musik maka barulah Hellena menemukan ide untuk gerak tarinya. Karena Hellena harus mempelajari tempo yang ada dalam alunan musik tersebut, sehingga ia bisa menakar gerakan untuk koreo tarinya. Pementasan Clasical Chinese Dance oleh Hellena Aprilia ini lebih mengekspolerasi kipas sebagai bagian properti untuk tariannya dan rok yang panjang yang merupakan kostum yang ia pakai. Ia juga lebih banyak memainkan lingkaran dan putaran untuk memadukan ballet dan tari tradisioanl Taiwan. Gerakan yang sulit bagi saya adalah gerakan memutar, karena gerakan tersebut harus membuat saya fokus, mulai dari mata, badan, serta kuat pada bagian kaki. Intinya saya harus fokus. Nama gerakan ini adalahdian bu fan shaen kalau dalam bahasa Mandari.Dien itu artinya jinjit,bu itu langkah kaki,fan itu memutar, danshaen itu tubuh. Gerakan yang saya tarikan itu berputar disatu titik. Itu susah, tapi saya pribadi suka gerakan melompat, jadi saya tambahkan dengan melompat, jelas Hellena.byta

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU