Pakai Hibrida, Petani Lamongan Hasilkan Padi 11 Ton Perhektar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 20 Mar 2019 14:39 WIB

Pakai Hibrida, Petani Lamongan Hasilkan Padi 11 Ton Perhektar

SURABAYA PAGI, Lamongan - Petani Lamongan terus berinovasi, dari mulai meninggalkan cara - cara konvensional dan migrasi ke petani modern terus dilakukan. Bahkan soal bibit padi, para petani di daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur inipun mulai beralih meninggalkan bibit-bibit sebelumnya dan beralih ke bibit hibrida. Hasilnya produktivitas padi bisa meningkat tajam dari sebelumnya 7,3 ton perhektar sekarang menjadi 11-11,6 ton perhektar. Meski hasil produktivitas naik beberapa kali, namun petani masih cukup khawatir ketersediaan bibit hibrida terbatas. Bupati Lamongan H Fadeli langsung tanggap mengenai hal itu dan minta produsen bibit hibrida untuk meyediakan bibit sesuai dengan kebutuhan petani. "Petani Lamongan sudah mulai banyak menggunakan bibit hibrida meskipun belum semuanya, karena itu saya meminta produsen bibit hibrida untuk meyediakannya," kata Fadeli saat dihadapan petani usai panen raya di Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio, Rabu (20/3/2019). Penegasan itu ia sampaikan, jangan sampai ketika petani sudah menggunakan bibit hibrida, bibitnya sulit dicari. "Jangan sampai nanti saat petani semakin banyak yang mau menanam padi hibirida, benihnya sulit dicari," ungkapnya. Dengan produksi berlipat lebih tinggi kata Fadeli, tentunya memberi keuntungan yang lebih bagi petani. Harapannya, kesejahteraan petani semakin meningkat. Sebagaimana yang tergambarkan dari terus meningkatnya nilai tukar petani di Lamongan. Kalau kita bisa 11 ton lebih dengan padi hibrida, kenapa masih menanam yang 7 ton bahkan kurang, kata Fadeli. Sementara itu, dari data Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Lamongan disebutkan, tahun ini penggunaan benih padi jenis hibrida di Lamongan mencapai 11.550 hektare, sebanyak 500 hektare diantaranya digunakan oleh petani di wilayah Kecamatan Sugio. Sementara capaian luas tanam padi secara keseluruhan tahun lalu di atas 157 ribu hektare. Dari hasil panen raya padi hibrida produktivitasnya mencapai rata-rata 11,6 ton perhektare. Jika dibandingkan dengan jenis inhibrida yang rata-rata 7,3 hingga 7,5 ton perhektare, bibit hibrida bisa produktivitas padi sampai 11,6 ton perhektar. Sedangkan NTP Lamongan tahun 2018 sebagaimana disebutkan Fadeli berada di angka 104,7. Naik dibandingkan tahun 2014 yang masih berada di posisi 102, 18. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU