Para Guru SMP Swasta di Kota Kediri Siap Implementasikan K13

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 19 Okt 2018 20:12 WIB

Para Guru SMP Swasta di Kota Kediri Siap Implementasikan K13

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Puluhan guru SMP swasta di Kota Kediri yang tergabung di Induk Klaster SMPIT Bina Insani Kota Kediri, mendapat pelatihan Kurikulum 2013 (K13). Pembelajaran tersebut untuk mensukseskan target pemerintah dalam penerapan sistem pembelajaran K13 di seluruh sekolah pada tahun 2019. Sebanyak 48 guru dari sejumlah mata pelajaran yang tergabung dari induk klaster wilayah barat sungai Kota Kediri mengikuti pelatihan tersebut. Para guru dilatih dan dibimbing secara langsung oleh instruktur dari Dinas Pendidikan Kota Kediri. "Para guru sasaran ini ditindak langsung oleh instruktur yang kemudian mendapat evaluasi. Nantinya seluruh hasil dari pendampingan ini kembali dibahas di kegiatan In Servise dan nanti hasilnya akan tahu evaluasinya apa dan rekomendasinya apa," ujar Kepala Sekolah SMPIT Bina Insani, Idrus Asnawi, Jumat (19/10/2018). Terdapat 6 sekolah jenjang SMP swasta dalam induk klaster wilayah barat sungai di Kota Kediri yang mengikuti kegiatan tersebut. Diantaranya, SMPIT Bina Insani, SMP Islam Al Azhar, SMP Hasanudin, SMP PGRI 4, SMP Mrican, SMP Salju Qulum. Seluruh sekolah masing-masing mewakili 8 guru yang diwajibkan mendapat pendampingan dan diklat implementasi K13. "Dengan kegiatan ini guru akan lebih siap dalam penerapan K13," jelasnya. Sementara ditempat yang sama, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Kediri, Cevy Ning Suyudi yang juga menjadi narsumber mengatakan, perubahan kurikulum dalam pembelajaram di sekolah sebenarnya adalah mengikuti kemajuan zaman. "Jadi kurikulum itu harus selalu diperbaiki buka disempurnakan, sehingga kurikulum ini sebenarnya mengikuti kemajuan zaman," katanya dihadapan puluhan guru. Ia menjelaskan, pada abad 21 saat ini siswa dilatih dengan sistem Student Center. Sehingga sistem pembelajaran yang biasa dipakai dahulu dengan istilah Teacher Center tidak akan kembali digunakan. Menurutnya, dalam implementasi K13 nanti siswa lebih dilatih dengan sistem pembelajaran aktif. "Ada 4 sistem yaknis sitem informasi, komputerisasi, ostomasi dan kolaborasi. Jadi nanti siswa akan lebih mencari tahu, merumuskan masalah, berfikir analistis dan lebih bisa bekerjasama dan berkolaborasi," jelasnya. Cevy juga menjelaskan, jika pada kurikulum KTSP, siswa hanya bisa mendapatkan pengetahuan semuanya dari guru. Sementara pada abad 21 ini yang diandalkan adalah pola pembelajarannya siswa yang diwajibkan untuk aktif. "Jadi guru hanya memberitahukan caranya belajar saja," tandasnya. Terakhir, Cevy memberi pesan pada sekolah yang memiliki jumlah siswa tidak begitu banyak. Ia berharap seluruh sekolah terus memiliki semangat dalam memajukam dunia pendidikan di Kota Kediri. "Saya harap sekolah dengan jumlah siswa yang kecil jangan merasa kecil. Jangan bekerja sendiri tapi bekerja bersama samalah untuk kemajuan pendidikan," pungkasnya. can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU