Pasar Tunjungan Mati Suri, tapi Pedagang Tetap Ditarik Sewa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Nov 2018 08:52 WIB

Pasar Tunjungan Mati Suri, tapi Pedagang Tetap Ditarik Sewa

Sedikitnya ada 67 unit pasar tradisional dalam pengelolaan Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS). Namun karena pengelolaan dinilai buruk, justru menimbulkan permasalahan. Revitalisasi pasar yang digembar-gemborkan juga belum terlihat. Padahal dananya sudah disetujui sebesar Rp 20 miliar. Justru pengelola pasar hingga direksi PD Pasar Surya berurusan dengan aparat hukum dan dipenjara. Sementara ribuan pedagang tetap ditarik iuran setiap bulannya. Ada apa dengan BUMD milik Pemkot Surabaya ini? Berikut penelusuran wartawan Surabaya Pagi, Alqomar dan Noviyanti Tri. ---------- Masalah bertubi-tubi dihadapi Perusahaan Daerah Pasar Surya, membuat sejumlah pedagang yang menempati pasar tradisional mengeluh. M Supri misalnya, seorang penjual sembako di Pasar Pucang Anom yang mengeluhkan buruknya pengelolahan PD Pasar Surya. Sekarang ini manajemen PD Pasar sangat buruk dan tidak bisa tanggung jawab. Kami tiap bulan dimintai uang keamanan dengan janji jika kehilangan akan diganti. Tapi kenyataannya PD Pasar lepas tangan. Ini kan buruk. Jangankan diganti 100 persen, 50 persen aja gak dapat. Ini pedagang sangat resah mas, ungkap Supriadi kepada Surabaya Pagi, Selasa (27/11/2018). Sekertaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rachmad menungkapkan Pemkot Surabaya sudah menganggarkan dana Rp 20 miliar untuk revitalisasi pasar. Namun dana sebesar itu justru tergerus untuk operasional perusahaan. Apalagi rekening PD Pasar Surabaya sempat diblokir Ditjen Pajak karena kasus tunggakan pajak. Besok (hari ini, red) kami panggil PD Pasar mas, ujar Edi. Dijelaskan, anggaran Rp 20 miliar itu dianggarkan sejak tahun 2017 untuk revitalisasi lima pasar. Diataranya Pasar Keputran, Pasar Kembang dan Pasar Genteng. Lantaran tak terserap, dilanjutkan tahun 2018 dengan anggaran yang sama. Ini sudah menjadi tanggung jawab Pemkot, kami mendorong segera menyelesaikan permasalahan tersebut, tandas politisi Partai Hanura ini. Pasar Tunjungan Penelusuran Surabaya Pagi, salah pasar yang tak tersentuh revitalisasi adalah Pasar Tunjungan yang kini mati suri. Pantauan Surabaya Pagi, Selasa (27/11), pasar yang terletak di Jl Embong Malang ini hanya menyisakan kurang lebih 10 pedagang. Ini ironis, mengingat lokasi pasar sangat strategis di jantung kota Surabaya. Padahal, informasi yang diperoleh Surabaya Pagi dari kalangan DPRD dan Pemkot Surabaya, untuk merevitalisasi Pasar Tunjungan dianggarkan hingga Rp 10 miliar. Semula pasar legendaris itu akan diubah menjadi pasar modern yang mewadahi pedagang dan memanjakan masyarakat untuk berbelanja, kuliner, dan kongkow. Ini yang membuat pedagang di sana kecewa. Seperti diungkapkan Slimin. Pedagang yang telah puluhan tahun berjualan di Pasar Tunjungan ini mengaku Pemkot hanya mengumbar janji untuk merevitalisasi. Tapi sekarang tak kunjung dilakukan. "Janji revitalisasi Pasar Tunjungan sudah lama mbak, tapi sampai sekarang keadaannya malah memprihatinkan. Seperti tidak berpenghuni lagi dan bangunan banyak yang rusak," ungkap Slimin saat ditemui Surabaya Pagi. Ia juga menjelaskan soal pedagang yang enggan direlokasi. Menurutnya, mereka takut setelah direvitalisasi akan diusir. Kalau sudah dibangun, sewanya pasti jadi lebih mahal lagi. Tapi sekarang meski pedagang tinggal sedikit, ya tidak dibangun-bangun," tutur dia. Meski sejumlah toko tutup, lanjut Slimin, pedagang tetap membayar iuaran bulanan pada pengelola pasar. Mereka yang menutup tokonya pindah berjualan ke tempat lain yang lebih ramai. Tapi tetap bayar iuran mbak, cetus Slimin. Dari pantauan, terlihat kondisi pasar yang memprihatinkan. Kondisi bangunan rusak, sehingga tidak dapat ditempati. Seperti atap yang jebol dan lantai yang sudah tidak rata lagi. Padahal, Pasar Tunjungan ini menempati lahan seluas hampir 1 hektare. "Banyak pedagang yang dirugikan, bahkan dagangannya tidak laku. PD Pasar Surya sangat tidak fair. Hanya mau menerima uang sewa tetapi tidak mau melakukan perbaikan," tutur Jalil, pedagang lainnya. **foto** Direksi Rapat Sementara itu, saat Surabaya Pagi mencoba mengkonfimasi ke Zandy Ferryansyah selaku Plt Dirut PD Pasar Surya di kantornya, ia tidak ada di tempat. "Pak Zandy ke Pemkot mbak, ada rapat. Kurang tau rapatnya sampai jam berapa," jawab petugas PD Pasar Surya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU