PBOC Kembali Pangkas Rasio

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 09 Sep 2019 15:53 WIB

PBOC Kembali Pangkas Rasio

SURABAYAPAGI.com Lemahnya perkonomian China membuat PBOC (Peoples Bank of China) melangkahkan kakinya untuk memangkas rasio cadangan bagi sebagian besar lembaga keuangan. Pemangkasan raiso ini merupakan pemangkasan pertama dalam bulan depan. Kebijakan tersebut mulai berlaku dalam tiga bulan ke depan dan dapat mengeluarkan 900 miliar yuan atau setara US$ 126 miliar untuk pinjaman jangka panjang. Pada kuartal kedua tahun ini, pertumbuhan ekonomi China telah merosot ke level terendah dalam hampir tiga dekade terakhir. Selain itu, produksi sektor industri yang merupakan indikator penting bagi perekonomian negara juga alami pertumbuhan terburuknya dalam 17 tahun terakhir. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini juga tengah berjuang mempertahankan kedudukannya dengan dampak dari perang dagang dengan Amerika Serikat, serta tantangan domestik karena mencoba mengurangi ketergantungan pada utang untuk mendorong pertumbuhan. "Dengan mengeluarkan 900 miliar yuan, pemangkasan akan secara efektif meningkatkan sumber dana bagi lembaga keuangan untuk mendukung perekonomian. Ini juga akan mengurangi biaya dana bank sebesar 15 miliar yuan per tahun, yang kemudian menurunkan suku bunga pinjaman riil bagi debitur," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan. Bank sentral mencoba untuk mencegah tekanan musiman yang biasanya bertepatan dengan musim pengajuan pajak sekitar pertengahan September. "Namun arah kebijakan moneter yang hati-hati tidak berubah," tambah PBOC. PBOC telah memotong rasio persyaratan cadangan tujuh kali sejak awal 2018,. Namun demikian, analis memperkirakan tekanan ekonomi yang meningkat akan mendorong bank sentral untuk kembali memangkas batas tersebut. "Mengingat bahwa tantangan ekonomi China dari permintaan eksternal yang lebih lemah dan pembangunan properti cenderung meningkat dalam beberapa bulan mendatang, kami ragu PBOC akan berhenti hanya pada satu pemotongan RRR," tulis Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China untuk Capital Economics . Sebelumnya pada bulan lalu bank sentral juga meluncurkan reformasi yang telah lama ditunggu-tunggu tentang cara mengelola uang untuk mendukung pertumbuhan dan lapangan kerja. Tujuannya adalah untuk lebih memudahkan peminjam.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU