Pecinan Surabaya, Kembang Jepun, Galaxy Mall dan Surabaya Barat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 07 Nov 2019 05:06 WIB

Pecinan Surabaya, Kembang Jepun, Galaxy Mall dan Surabaya Barat

Harian kita Surabaya Pagi mulai Jumat besok tanggal 8 November 2019, tiap hari akan menurunkan liputan pecinan Surabaya dan dunia dan akan kembali terbit 16 Halaman. Halaman 9, yang biasa menyajikan liputan Otoda Jatim akan diganti liputan pecinan Surabaya dangan baner Kembang Jepun. Sejarah mencatat bahwa Kembang Jepun dikenal di seluruh dunia sebagai salah satuChina town atau Kampung Pecinan di Kota Surabaya. Posisinya sejajar dengan kampung Pecinan Semawis di Semarang, Petak Sembilan di Jakarta, atau Kampung Ketandan di Yogyakarta. Petaling di Kuala Lumpur Malaysia. Kesan melekat saat kita berada di Kampung Pecinan, kita akan menemukan berbagai pernak pernik, penjual makanan, tempat ibadah, hingga rumah-rumah yang khas Tiongkok. Maklum, karena Kampung Pecinan dikenal menjadi wilayah yang banyak ditinggali oleh keturunan etnis Tionghoa. Bahkan perkembangan Kampung Pecinan di berbagai negara ditandak terjadi migrasi atau perpindahan penduduk Tiongkok atau keturunan Tionghoa secara besar-besaran ke suatu daerah tertentu. Nah, kawasan pecinan Surabaya, sampai kini telah menjadi salah satu kawasan yang sangatheritage di Surabaya. Bagi pecinta bangunan kuno, tak ada ruginya berkunjung ke kawasan Pecinan di Surabaya ini. Kembang Jepun adalah kawasan Pecinan di Surabaya yang melintas di beberapa jalan. Disana ada Jalan Bibis, Jalan Karet, Jalan Cokelat, Jalan Slompretan sampai Jalan Kembang Jepun. Suasana khas Tiongkok Sejauh ini asal usul nama kawasan "Kembang Jepun sendiri muncul karena dali terkenal sebagai kawasan prostitusi. Kata Kembang melambangkan wanita (penghibur) dan Jepun (berasal dari kata Jepang). Walau saat ini kepopuleran Wisata Pecinan Surabaya Kya kya di Kembang Jepun sudah tidak ada lagi, namun kita tetap bisa berkunjung ke kawasan Pecinan yang satu ini untuk menikmati suasana kuno khas Tiongkok yang ada di sana. Bagi Anda yang menggemari bangunan dengan arsitektur kuno, maka kawasan ini akan bisa memberikan semua hal tersebut. Kawasan jalan yang panjangnya mencapai 700 meter ini akan memberikan banyak pengalaman ruang baru . Anda akan diajak seperti kembali ke masa lalu Kawasan pecinan Surabaya. Dan itu sejak zaman Belanda dikenal sebagai Kembang Jepun. Sejak dulu, kawasan ini sebenarnya lebih kesohor sebagai kawasan bisnis dan pusat dari kota Surabaya di masa lalu. Walau bukan merupaka pusat yang utama, namun sampai saat ini, kawasan kembang Jepun tetap berfungsi sebagai pusat bisnis dan perdagangan. Ada begitu banyak perdagangan dalam skala grosir . Makanya, dikenal juga sebagai CBD atau Central Busines District kota Surabaya. Dari catatan sejarah, nama Kembang Jepun sendiri berasal dari rentetan sejarah yang cukup panjang. Bahkan perjalanannya sudah ada sejak zaman kerajaan Sriwijawa. Di masa kerajaan Sriwijaya, Kembang Jepun sudah dijadikan tempat tinggal masyarakat dari berbagai suku bangsa. Maklum, ada banyak pedagang asing yang berlabuh di kawasan tersebut. Kembang Jepun, praktis menjadi tempat perdagangan sejak zaman dulu. Namun pada masa penjajahan Belanda, kawasan Kembang Jepun dibagi menjadi beberapa bagian. Di selatan Kalimas dijadikan kawasan Pecinan. Sementara di kawasan utaranya dijadikan kampung Melayu dan kampung Arab. Pembatas keduanya adalah Jalan Kembang Jepun. Orang barat sendiri (Belanda) lalu mendirikan permukiman atau komunitas di bagian barat dari Kalimas. Namanya adalah Eropa Kecil. Food Court ala Macau Galaxy Mall, salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya. Mal ini didirikan pada tahun 1996. Mal ini terdiri dari 5 lantai dengan penyewa - penyewa yang sudah terkenal sebagai perusahaan besar. Galaxy Mall yang identik dengan pecinan modern Surabaya, merupakan mall milik dari PT Sinar Galaxy Surabaya. Pada waktu awal berdiri Galaxy Mall sudah memiliki penyewa utama yang memang branded antara lain Hero Supermarket, Timezone, Keris Department Store, dan juga Galaxy 21. Visi dan Misi Galaxy Mall, ingin menjadi pusat perbelajaan modern yang mampu memenuhi kebutuhan berbelanja secara mudah dan nyaman bagi masyarakat, terutama Surabaya Timur. Kini mall ini berkembang dari tahun ke tahun hingga sekarang. Di bagian food court lantai atas, penataan dari atap sampai outlet mirip food court di Macau. Makanya, sekarang Galaxy Mall terbukti mampu memikat dan menarik para pengunjung. Disana, bukan hanya ritel ritel perbelanjaan skala nasional namun jugs ada brand name juga sudah mencakup ritel yang berkelas internasional. Pecinan Kawasan Surabaya Barat Surabaya Barat, makin tahun semakin memperlihatkan diri sebagai kawasan penting yang mengubah wajah kota Surabaya keseluruhan. Mulai dari perkantoran, hunian vertikal atau apartemen, hotel, ruang ritel, fasilitas pendidikan, dan fasilitas olahraga, restoran, kafe, dan lain-lain. Anak muda keturunan Tionghoa Surabaya. Menyebut perkembangan di Surabaya Barat dan Timur sebagai kawasan perumahan mayoritas pecinan modern sudah memiliki enam kawasan modern yaitu "Smart City yang meliputi "smart economy" (ekonomi pintar), "smart mobility" (mobilitas cerdas), "smart environment" (lingkungan cerdas), "smart people" (orang pintar), "smart living" (hidup cerdas), "smart governance" (pemerintahan cerdas). Bila di Surabaya Timur, ada mall Galaxy, di Surabaya Barat, ada Pakuwon Mall. Disini dibangun superblok terbesar di Surabaya. Mal yang berada di Jalan Puncak Indah Lontar ini memiliki luas area sekitar 180.000 meter persegi. Awalnya, superblok ini merupakan gabungan pusat perbelanjaan yang dimiliki oleh grup pengembang yang sama, yaitu Pakuwon Trade Center dan Supermal Pakuwon Indah. Kini, Pakuwon Mall menambah fasilitas lain seperti hotel, apartemen, hingga convention center yang mampu menampung hingga 5.000 orang. Selain itu, banyaknya toko di mal ini akan memenuhi segala kebutuhanmu. Beberapa di antaranya adalah Matahari, Lotte Mart, H&M, Jack Nicklaus, dan Sogo. Juga ada hiburan, antara lain empat bioskop dengan pengalaman menonton film yang berbeda, mulai dari XXI, The Premiere, hingga IMAX. Selain ada satu mal kelas atas lainnya. Ciputra World. Berada di kawasan elite Surabaya Barat, Ciputra World menyuguhkan berbagai pilihan wisata belanja, kuliner, serta hiburan dalam satu tempat (one stop shopping center). Superblok ini terdiri atas beberapa bangunan, yakni sebuah mal dengan jumlah enam lantai, sebuah tower hotel, serta tiga apartemen. Berbagai merek ternama seperti Louis Vuitton, Armani, Salvatore Ferragamo, Versace, dan lainnya. Selain menjual barang fashion berkelas, Ciputra World Surabaya juga menyajikan pilihan kuliner yang beragam. Di antaranya adalah Bentoya, Ta Wan, Pandan Village, serta Food Wave . Ada juga pusat perbelanjaan Lenmarc yang berada di jalan Boulevard HR Muhammad. Mall yang menghadap barat ini termasuk mall yang lumayan baru di Surabaya Barat. tempatnya bagus dan bersih namun agak sepi. Generasi Muda Etnis Tionghoa Salah satu alasan mengapa kawasan Kembang Jepun, bila malam menjadi sepi, terutama semakin banyaknya generasi muda dari etnis Tionghoa yang lebih memilih tinggal dan beraktivitas di kawasan Surabaya Barat dan kawasan Surabaya Timur. Dua kawasan ini memang memiliki perkembangan yang lebih pesat. Sehingga kawasan ini lama kelamaan ditinggal pergi oleh pemiliknya dan menjadi sepi. Padahal dulu, sebenarnya pusat hiburan Surabaya ada di Kembang Jepun. Kemudian, berpindah ke Tunjungan, Balaikota, kini ke Surabaya Barat sepanjang Jalan HR Muhammad sampai Puncak Permai. Di kawasan Surabaya Barat jug menyuguhkan banyaknya lokasi lokasi atau tempt berkumpulnya anak muda yaitu tempat nongkrong, ngopi. Ekonomi China Saat ini, China melaporkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019. Dari data ini disebutkan pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,2 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II 2019, terendah dalam 27 tahun. Lesunya data pertumbuhan ekonomi ini merupakan dampak perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Tapi dunia berdecak kagum, apa yang sekarang tidak bisa diproduksi di China? Negeri Tirai Bambu ini terkenal dalam membuat banyak hal, mulai dari sepatu, posel, pakaian, komputer, mainan anak hingga kapal laut. Selain banyaknya aneka jenis barang, negara dengan ekonomi terbesar ke 2 di dunia ini juga terkenal dengan produksi massalnya yang bukan main. Untuk beberapa barang atau produk, China menjadi pemasok paling besar. Tak heran, tujuan ekspor negara ini sudah hampir ke seluruh dunia. Termasuk Indonesia. Kini tercatat, 70,6 persen telepon genggam yang ada di dunia dibuat di China, dengan tingkat produksi 1,77 miliar per tahun. Maklum, produk China bisa merajai pasar dengan kualitas bersaing namun harganya sangat murah. China kalau dalam dunia bisnis bisa disebut cerdik. Ketika negara maju terkena virus subprime mortgage pada 2008, China yang saat itu mempunyai cadangan devisa lebih dari 2 triliun US Dollar secara agresif membeli perusahaan-perusahaan raksasa di AS dan Eropa, khususnya perusahaan yang berbasis teknologi tinggi. Contohnya seperti perusahaan Mobil Zhejiang Geely Holding Group asal Tiongkok mengakuisisi Volvo dari Ford Motor produsen mobil asal Swedia senilai 1,8 miliar US Dollar. Pendeknya, China memang sangat agresif menyasar pasar otomotif dunia untuk menyaingi Jepang, setelah produsen raksasa mobil AS seperti General Motor, Ford, dan Chrysler, bangkrut. Nah sense visioner pebisnisnya China terlihat dalam menyikapi kolapsnya The Big Three Otomotif Industri tersebut , dengan China menjadikannya itu sebuah momen untuk menyerang pasar mobil dunia. Hasilnya mulai 2009, penjualan mobil China melampaui 13,5 juta unit, menggeser AS sebagai salah satu negara produsen mobil terbesar di dunia. Sebelumnya, China juga berhasil menyerbu pasar teknologi informasi, setelah sebelumnya mereka mengakuisisi perusahaan sofware terkemuka IBM, China kemudian meluncurkan merek Lenovo dengan kualitas yang tidak kalah dengan IBM, dan dengan harga yang lebih murah, Akhirnya Lenovo pun berhasil menembus pasar AS, Eropa, dan laris manis di Asia. Sekarang China menjadi salah satu negara yang disegani lawan dagangnya. Bahkan di tengah krisis financial yang melanda AS pada 2008 dan krisis surat utang Eropa, China diharapkan menjadi lokomotif ekonomi dunia agar tidak masuk ke jurang resesi. Pertanyaannya, mengapa orang Indonesia, termasuk anak muda keturunan Tionghoa tidak meniru strategi investasi China tersebut? Saatnya kita tiru, sebab bangsa China daratan cerdik dalam menjiplak produk bermerek dunia. (Tatang Istiawan)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU