Pembunuh Arek Kupang, Temannya Sendiri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Mar 2019 10:47 WIB

Pembunuh Arek Kupang, Temannya Sendiri

SURABAYAPAGI.com - Misteri tewasnya Andri Putra Hariyono (22), warga Jalan Kupang Krajan III/42 Surabaya di Gresik, akhirnya menemui titik terang. Ternyata, korban yang berprofesi driver taksi online ini kuat dugaan dibunuh oleh temannya sendiri. Terduga pelaku berinisial FA (20), telah ditangkap polisi. Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menuturkan, pelaku utama kasus pembunuhan Andrre Putro Haryono telah ditangkap oleh tim black panther Satreskrim Polres Gresik kurang dari 2×24 jam. Menurut Wahyu, saat ini FA masih menjalani pemeriksaan intensif. FA ditangkap setelah dilacak oleh anggotanya dari ponsel korban. Ada dugaan FA ini ingin menguasai ponsel korban. Setelah tidak diberikan pelaku menghabisi korban hingga meninggal dunia, ujar Kapolres, Kamis (14/03/2019). Wahyu menambahkan, sebelum korban ditemukan tidak bernyawa, terlebih dulu FA sudah janjian dengan korban keluar bersama ke klub malam. Setelah menghilangkan penat, kedua orang tersebut selanjutnya pulang ke rumah korban di Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik. Korban dihabisi pelaku di kamar tidurnya. Selanjutnya, pelaku FA kabur menggunakan motor milik korban, papar Kapolres. Sewaktu ditangkap, lanjut Wahyu, posisi FA berada di Surabaya. Ketika akan ditangkap FA sempat tidak mengaku. Namun, petugas tidak kehilangan akal karena telah mengantongi bukti. Dia FA sempat mengelak saat hendak ditangkap, sebut AKBP Wahyu. Sebelumnya, Andrre ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumah di Desa Kepatihan RT 01 RW 01 Kecamatan Menganti, Gresik. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi wajah bengkak, kepala memar serta mengeluarkan darah. Diduga Andre menjadi korban pembunuhan. Hal ini diperkuat dengan hilangnya motor milik korban Honda Vario. Korban yang beralamat di Jalan Kupang Krajan III/42 RT 07 RW 03 itu, kali pertama ditemukan oleh Ifa (46) tetangga korban yang tinggal di Desa Kepatihan. Menurut Ifa menuturkan, sebelum meninggal dirinya, sudah dihubungi oleh ibu korban Sri Sulindayani (46) melalui whatsapp, untuk melihat anaknya di rumahnya, karena tidak pulang ke Surabaya selama dua hari. Ibu Andri, Sri Sulindayani (49), hanya pasrah melihat putra tunggalnya yang terbujur kaku di kamar mayat RSUD Ibnu Shina Gresik. Bahkan sempat menolak otopsi. Namun, setelah dijelaskan petugas kepolisian dan keluarga akhirnya rela jenazah putranya diotopsi. n did

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU