Pemkab Jember Wacanakan Hotel Berbintang untuk Isolasi Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 30 Nov 2020 14:08 WIB

Pemkab Jember Wacanakan Hotel Berbintang untuk Isolasi Covid-19

i

Plt Bupati Jember KH A. Muqit Arief. SP/ JT

SURABAYAPAGI.com, Jember - Selama dua minggu terakhir ini kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Jember semakin melonjak dan menjadi sorotan berbagai pihak. Pemkab Jember kini tengah menyiapkan hotel berbintang untuk dijadikan tempat isolasi khusus penanganan pasien Covid-19, Senin (30/11/2020).

Plt Bupati Jember Abdul Muqit Arief menjelaskan bahwa berdasarkan data terakhir, pada Minggu malam kemarin, tercatat ada penambahan kasus positif Covid-19 di Jember mencapai 62 orang. Adapun pasien sembuh pada Minggu mencapai 29 orang. Sehingga pemkab jember mengubah hotel sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Baca Juga: Gudang Tembakau PTPN X Kebun Ajung Jember Hangus Terbakar saat Sahur

“Ya ini seperti yang kemarin dibicarakan dalam rapat dengan pemerintah pusat dan juga sudah dilakukan di beberapa daerah lain. Jember juga harus mempersiapkan tempat isolasi khusus dengan menyewa hotel bintang dua dan tiga,” ujarnya

Walaupun demikian, jumlah porsentase angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jember merupakan yang tertinggi. Disusul tingkat kedua adalah Surabaya dan ketiga Kabupaten Blitar.

Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Jember Abdul Muqit Arief kembali mengimbau warganya untuk semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya, sejak pemerintah pusat menggulirkan adaptasi kenormalan baru, disinyalir masyarakat mulai kendor untuk menjalankan protokol kesehatan. 

Baca Juga: Pantai Cemara Jember Diterjang Banjir Rob

“Jangan kita menganggap adaptasi kenormalan baru berarti hidup seperti sebelum ada Covid. Bukan seperti itu. Tetapi kita harus tetap berusaha beraktivitas seperti biasa dengan tetap taat pada protokol kesehatan,” ucap Muqit. 

Maraknya acara yang berpotensi mengundang kerumunan pasca-pelonggaran new normal juga menjadi sorotan Muqit. “Sekarang ini banyak acara kerumunan seperti pengajian dan perkawinan. Kami sangat berharap agar protokol kesehatan benar-benar ditingkatkan,” ujar dia.

Pemkab juga menyebut, ada kecenderungan masyarakat memakai masker dengan cara yang salah. “Sering terjadi orang memakai masker, tetapi diturunkan hingga ke dagu atau mulut. Seharusnya menutup mulut dan hidung. Juga harus sering mencuci tangan karena kita sering menyentuh barang yang banyak dipegang orang lain,” papar pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Silo, Jember, ini. 

Baca Juga: Penghitungan Suara Tingkat Kabupaten di Jember Diperpanjang

Selain itu, Pemkab Jember juga mewanti-wanti pentingnya penggunaan masker yang hanya bukan sekadar untuk melindungi diri sendiri tapi juga untuk mencegah cluster penyebaran Covid-19 bagi orang lain. Dsy11

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU