SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengebut untuk menuntaskan proyek Jalur Lingkar Luar Timur (JLLT). Hal ini dikarenakan Wali Kota Tri Rismaharini menginginkan pada tahun 2018 ini, proyek JLLT sudah melakukan tender agar pengerjaan segera dimulai.
Untuk JLLT sendiri ada dua ruas, yakni, ruas pertama Kenjeran, menghubungkan Jalan Arief Rahman Hakim dan juga utara. Menurut Risma, JLLT ini harus dikebut pengerjaannya karena saat ini jalur Middle East Ring Road (MERR) sudah mulai padat pada jam-jam tertentu. Sekarang semua larinya ke MERR, makanya JLLT harus segera, ungkap Risma, Selasa (10/4/2018) kemarin.
Sementara, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati menjelaskan, selain proyek infrastruktur JLLT, jalur jalan dan pembangunan juga sama-sama dikerjakan dengan cepat karena sebagian besar lahan yang dilalui sama-sama dimiliki pengembang.
Menurut Erna dalam proyek JLLT ini relatif cepat karena sudah banyak dikuasai pengusaha tol yang lama serta sudah ada ijin. Namun proyek tol tidak jadi sehingga proses pembebasan lahan juga cepat seperti JLLB. Lahan yang dimiliki pengembang tol itu sekitar 30 persen lebih, ungkapnya..
Erna mengatakan, Jumlah persil yang dibebaskan untuk pembangunan JLLT sendiri mencapai 450 persil. "Nantinya untuk JLLT lebih banyak flyovernya dan ada juga lahan sepanjang 2 km milik Pakuwon akan dihibahkan ke Pemkot," kata Erna.
JLLT sendiri rencananya akan memiliki panjang sekitar 16 km yang menghubungkan kawasan Suramadu hingga Gunung Anyar. Sedangkan JLLB akan memiliki panjang 18 km yang menghubungkan Lakarsantri hingga Romo Kalisari.
Laporan: Alqomaruddin
